Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

#UNNESNGENES Trending di Twitter, Begini Tanggapan Kampus

Menurutnya, selama ini Unnes telah memfasilitasi peninjauan kembali besaran UKT melalui mekanisme banding UKT

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
Istimewa
Puluhan mahasiswa yang berasal dari Aliansi Bem se-Unnes ketika melakukan demonstrasi bertepatan dengan pembukaan dies natalis ke-55 Unnes, Kamis (5/3/2020) lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menanggapi tagar #UNNESNGENES yang trending di Twitter, begini tanggapan pihak kampus.

Kepala UPT Humas Unnes, Muhammad Burhanudin, menyampaikan terkait adanya tuntutan mahasiswa tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT), Unnes telah melakukan berbagai kebijakan UKT atas dampak Covid-19.

"Sebagai bentuk kepedulian Unnes, bagi calon mahasiswa baru yang berdampak pandemi covid-19.

Gugup Setelah Membegal Tetangga, Paryadi Hantam Ponsel Rampasan yang Terus Berbunyi Pakai Sabit

Disebut Fadli Zon Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir, Ganjar: Maaf Kalau Panjenengan Tak Berkenan

Kisah Kakak Beradik Asal Kendal Mualaf Saat Ramadhan, Dapat Hidayah Masuk Islam dengan Cara Berbeda

#UNNESNGENES Trending di Twitter, Ternyata Ini yang Terjadi, Mahasiswa: Sabar Ada Batasnya

Mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 2.510 dapat melakukan pembayaran UKT dengan cara diangsur selama tiga kali.

Dengan ketentuan 50 persen dibayarkan saat registrasi,

30 persen dibayarkan di bulan Juni,

dan 20% dibayarkan bulan Juli," ungkapnya kepada Tribun Jateng, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, selama ini Unnes telah memfasilitasi peninjauan kembali besaran UKT melalui mekanisme banding UKT.

“Mahasiswa dapat mengajukan banding UKT.

Lalu pihak kampus melakukan peninjauan atas ekonomi orangtua untuk menentukan besaran UKT.

Bila banding UKT dipandang layak, maka akan ada penurunan UKT," ucapnya.

Dia menuturkan, Unnes akan membantu mahasiswa yang berdampak akibat pandemi Covid-19 dengan model menyesuaikan data pokok mahasiswa.

"Unnes sedang menyusun mekanisme keringanan dampak covid-19.

Ada yang dibebaskan dari UKT, penurunan UKT, dan angsuran UKT.

Unnes akan melihat kasus per kasus masing-masing akibat dampak covid-19," tuturnya.

Burhanudin menyampaikan, penyesuaian itu berdasarkan data pokok yang ada.

Karena setiap orangtua memiliki kasus berbeda, maka akan disesuikan secara proposional.

"Unnes juga akan memberikan keringanan bagi mahsiswa S1 angkatan 2013,

S2 angkatan 2015/16, dan

S3 angkatan 2013. Yakni, diperpanjang masa studinya 1 semester dan dibebaskan dari dari membayar UKT," ungkapnya.

Menurutnya, bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian skripsi selambat-lambatnya 30 Oktober 2020 dibebaskan dari membayar UKT.

"Ini adalah kebijakan Unnes untuk membantu mahasiswa yang berdampak covid-19," tuturnya.

Dia menyatakan, Unnes saat ini telah melakukan berbagai upaya dalam turut serta penanggulangan covid-19.

"Melalui Lazis Unnes, para dosen dan tenaga kependidikan menyalurkan sebagian rezekinya untuk memberikan beasiswa yang sudah berjalan selama ini," ungkapnya.

Dia menyatakan, Unnes telah memberikan bantuan logistik bagi mahasiswa yang masih tinggal di asrama dan kos selama pandemi.

Untuk mendukung proses pembelajaran, menurutnya, kampus telah membagikan paket data untuk mahasiswa sebanyak dua kali.

"Selain itu Unnes juga telah membuat hand sanitizer, masker, dan face shield juga telah dilakukan," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sSosial media, khususnya Twitter beberapa jam yang lalu diramaikan dengan tagar #UNNESNGENES.

Tagar itu rama diperbincangkan warganet dan menjadi trending di urutan kedua.

Tagar #UNNESNGENES itu ditweet sebanyak 3.338, persis di bawah urutan tagar tersebut tersebut #UNNESMENGGUGAT sebanyak 3.188.

Satu di antara akun Twitter, @wordfangs menuliskan keresahannya dengan bahasa satir terkait kondisi Unnes.

"Inilah kampusku, kampus yang menjunjung tinggi dengan visi internasionalisasi.

Tapi di tengah pandemi, mahasiswa masih saja menjerit karena UKT (Uang Kuliah Tunggal, red) yang terus mencekik.

'Sabar dan Berdoa' itu semboyan kami," tulis akun @wordsfangs, Rabu (20/5/2020).

Akun lain, @_dickyd mengetweet dengan menyinggung terkait kebijakan UKT di kampus yang berpusat di Sekaran Gunungpati Semarang itu.

"Nah, kan sudah jelas kalau kebijakan UKT menjadi otoritas masing-masing pimpinan kampus.

Ayolah pak rektor, segera mengeluarkan kebijakan cashback UKT, jangan malah hanya suruh doa dan sabar.

Sabar yo ono batese ndes! (Sabar juga ada batasnya, ndes!)," tulis akun @_dickyd.

Sementara, menurut Frans Josua Napitu, mahasiswa Fakultas Hukum Unnes menyampaikan, tagar itu bentuk kekecewaan.

"Jadi, kekecewaan dari pola komunikasi dan pengambilan kebijakan dari pimpinan Unnes yang tidak aspiratif dan cenderung tidak demokratis atas beberapa isu, terkhusus di isu pengembalian UKT yang sedang ramai di kawan-kawan mahasiswa," ucapnya.

Dia menyampaikan, harusnya kampus bisa secara bijak melihat situasi ini.

"Yakni, dengan membuka ruang komunikasi yang selebar-lebarnya agar dapat menampung masukan serta aspirasi dari mahasiswa.

Unnes juga bisa berkaca ke kampus-kampus lain yang sudah menerapkan kebijakan yang sedang didesak mahasiswa, seperti kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, dan lainnya," ucapnya.

Menurutnya, komunikasi yang dipakai oleh kampus cenderung kurang baik.

"Jadi, bukan hanya menyuruh bersabar dan berdoa," ucapnya.

Saat ini Tribun Jateng masih mencoba menghubungi pihak Unnes. (kan)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved