Berita Pati
Polisi Minta Kapal Sandar di Sungai Juwana Pati Tak Ganggu Jalur Perahu Nelayan Tradisional
Kasat Pol Air Polres Pati Iptu Sutamto mengatakan, parkir kapal yang teratur di sepanjang alur Sungai Juwana merupakan kepuasan tersendiri bagi Tim Te
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG, PATI - Kasat Pol Air Polres Pati Iptu Sutamto mengatakan, parkir kapal yang teratur di sepanjang alur Sungai Juwana merupakan kepuasan tersendiri bagi Tim Terpadu Maritim Juwana.
Sebab, dengan berjajar rapinya kapal-kapal besar di tepian sungai, perahu-perahu nelayan kecil tidak dirugikan.
"Yang penting perahu-perahu kecil nelayan tradisional tetap bisa lewat (untuk bongkar muatan ikan di Tempat Pelelangan Ikan).
• M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 M Tidak Ditangkap, Ternyata Bukan Pengusaha
• 2,5 Jam Mencari Rumah Bu Imas, Anggota DPR Ini Tak Kuasa Menahan Sedih saat Sampai, Ini Janjinya
• Tragis! Polwan Asik Selingkuh dengan Atasannya, Tak Sadar Anaknya Tewas Dalam Mobil Patroli
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta
Mereka tidak terhalang kapal-kapal besar," sebut dia di atas perahu karet motor, ketika berpatroli menyampaikan imbauan pada awak kapal yang sandar di Pelabuhan Juwana, Kamis (21/5/2020).
Sebagaimana diketahui, setiap musim lebaran Idulfitri, Tim Terpadu Maritim Juwana selalu disibukkan dengan banyaknya kapal nelayan yang bersandar di Pelabuhan Juwana.
Hal ini dikarenakan para awak kapal hendak merayakan Idulfitri di kampung halamannya.
Kapal-kapal yang berjejeran rapat di sepanjang Sungai Juwana (dikenal juga sebagai Sungai Silugonggo) dan peningkatan aktivitas bongkar muatan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana menjadi pemandangan rutin setiap mendekati hari raya umat Islam tersebut.
Pada H-3 lebaran tahun ini saja, tercatat sudah ada sekira seribu kapal nelayan besar yang berlabuh di Juwana.
"Kalau parkir kapal tidak teratur, kasihan perahu-perahu nelayan kecil.
Misalnya nelayan dari (Desa) Kedungpancing.
Jangan seperti tahun-tahun dulu, mereka malam hari berangkat melaut, pagi tidak bisa pulang karena terhambat kapal-kapal besar.
Padahal mereka hanya mencari nafkah yang kecil untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Iptu Sutamto.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya bersama tim terpadu tidak bosan-bosannya untuk patroli memastikan keteraturan kapal-kapal.
Bersama tim terpadu, ia selalu mengimbau agar kapal yang agak menjorok ke tengah sungai segera dipindahkan.
Sebab, menurut dia, jika ada posisi kapal yang tidak teratur, akan diikuti oleh kapal-kapal lainnya.