PSBB Kota Tegal
PSBB Kota Tegal Berakhir, Ini Komentar Warga
Dalam pantauan tribunjateng.com, Pemerintah Kota Tegal sudah mengangkat semua pembatas beton yang menutup akses masuk ke Kota Tegal
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap dua di Kota Tegal, berakhir pada hari ini, Jumat (22/5/2020).
Dalam pantauan tribunjateng.com, Pemerintah Kota Tegal sudah mengangkat semua pembatas beton yang menutup akses masuk ke Kota Tegal.
Sebagai penanda berakhirnya PSBB di Kota Tegal, Pemkot Tegal akan melangsungkan Penyemprotan Disinfektan Berskala Besar (PSBB) dengan menggunakan enam unit kendaraan water canon.
Kemudian malam harinya, akan dilaksanakan apel malam penutupan PSBB dengan sirine dan dan kembang api.
• 2,5 Jam Mencari Rumah Bu Imas, Anggota DPR Ini Tak Kuasa Menahan Sedih saat Sampai, Ini Janjinya
• Rapid Test dan Swab Test di Semarang, Hendi: Begitu Ada yang Positif di Mall atau Pasar, Kami Tutup
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta
• M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 M Tidak Ditangkap, Ternyata Bukan Pengusaha
Wali Kota Tegal, Dedy Yon mengatakan, penutupan PSBB di Kota Tegal akan dimulai dengan penyemprotan disinfektan di seluruh Kota Tegal pada siang hari.
Kemudian malamnya, sebagai penanda akan dibunyikan sirine dan dinyalakan kembang api di Alun- alun Kota Tegal.
"Ini menjadi penanda berakhir PSBB di Kota Tegal. Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah. Pada momen ini, akan diberikan juga simbolis penghargaan untum tenaga medis," kata Dedy Yon kepada tribunjateng.com, Kamis (21/5/2020).
Seorang warga, Irwanto (51) mengatakan, penerapan PSBB di Kota Tegal dikategorikan cukup sukses.
Hal itu ia lihat karena berkurangnya kerumunan warga di tempat umum.
Irwanto yang sehari- hari bekerja sebagai sopir pengiriman barang mengaku bersyukur dengan berakhir PSBB di Kota Tegal.
Dengam begitu, untuk mengirim barang ke Pasar Langon Kota Tegal, ia tidak harus melewati dan mencari jalan tikus.
"Sekarang menjadi mudah. Sebelumnya saya harus mencari jalan tikus. Untuk ke Pasar Langon, saya harus lewat gang di Makam Cleret Tegal. Kemudian ke Jalan Sultan Agung, ke Jalan Kartini, baru sampai ke Pasar Langon," katanya.
Mengenai perayaan penutupan PSBB dengan pesta kembang api, Irwanto menilai itu hal yang terlalu wah.
Ia mengatakan, perayaan tersebut tidak menguntungkan.
Menurutnya, meski PSBB telah berakhir semua harus tetap berhati- hati dengan menjaga jarak.