Virus Corona Jateng
Pasar Kobong Semarang Hari Ini Resmi Ditutup Setelah 21 Orang Positif Corona, Bagaimana Pasar Lain?
Setelah hasil rapid tes tersebut, di cluster Pasar Kobong total terdapat 21 positif dan 10 orang reaktif
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hasil rapid tes di cluster Pasar Kobong yang dilakukan tim gugus tugas Covid-19 Kota Semarang menunjukan hasil 5 orang reaktif, Jumat (22/5/2020) malam.
Setelah hasil rapid tes tersebut, di cluster Pasar Kobong total terdapat 21 positif dan 10 orang reaktif.
Melihat hasil rapid tes, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengaku akan menutup pasar mulai Sabtu (23/5/2020) pagi.
• Murahnya Nyawa di Mata 4 Remaja Ini, Bunuh Tukang Becak di Semarang Cuma Ingin Rampas Rp 7.500
• Amerika Pasang Bendera Setengah Tiang Selama 3 Hari ke Depan, Donald Trump: Kita Telah Kalah
• Warren Putranya yang Masih 19 Tahun Akhirnya Menangi Lelang Motor Jokowi 2,55 M, Ini Kata Hary Tanoe
• M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 M Tidak Ditangkap, Ternyata Bukan Pengusaha
"Kami tutup pasar Kobong selama enam hari untuk proses sterilisasi," katanya kepada Tribunjateng.com.
Menurut Fravarta, penutupan itu bersifat sementara.

Proses steriliasasi berupa penyemprotan dengan cara berulang-ulang.
"Jadi ketika pedagang mulai berjualan lagi kondisi pasar sudah steril," katanya.
Sedangkan Dandenpom IV/5 Semarang Mayor CPM F Okto Femula menjelaskan, tidak hanya proses sterilisasi pedagang di pasar itu juga nantinya dilakukan perlakuan khusus berupa penataan para pedagang dengan berjarak atau physical distancing.
"Kegiatan rapid tes ini tidak hanya di pasar Kobong saja melainkan akan menyasar ke pasar-pasar lain.
Jika hasil rapid tes ditemukan hasil reaktif maka pasar itu akan ditutup," tandasnya. (iwn)
Instruksi Gubernur Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota untuk menutup mall, supermarket ataupun pasar jika pengelola tidak bisa melakukan pengontrolan ketat terhadap pengunjung.
Karena terjadi lonjakan kasus cukup besar akibat keteledoran di Pasar Kobong Semarang.
Menurut Ganjar terjadi lonjakan keramaian di berbagai tempat dalam tiga hari terakhir, khususnya di tempat perbelanjaan.
Dia pun memerintahkan agar bupati dan walikota se Jawa Tengah untuk segera bertindak dengan melakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan.