Berita Cilacap
Kisah Warga Cilacap Lebaran di Tempat Karantina : Rasanya Pahit
Merayakan lebaran di tempat karantina tentu pengalaman baru. Warto (47) peserta karantina yang baru saja tiba di Pesanggrahan kemarin pagi mengaku sel
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Merayakan lebaran di tempat karantina tentu pengalaman baru. Warto (47) peserta karantina yang baru saja tiba di Pesanggrahan kemarin pagi mengaku selaku teringat rumah.
Hal itu membuatnya merasa tidak betah tinggal di tempat karantina.
"Rasanya terharu.
• Murahnya Nyawa di Mata 4 Remaja Ini, Bunuh Tukang Becak di Semarang Cuma Ingin Rampas Rp 7.500
• Karena Keteledoran Ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Perintahkan Tutup Pasar hingga Mall
• Amerika Pasang Bendera Setengah Tiang Selama 3 Hari ke Depan, Donald Trump: Kita Telah Kalah
• Viral Nasib Sial Maling Pisang Asal Grobogan di Sukolilo Pati, Mobilnya Hancur Dirusak Massa
Sudah di kampung halaman tapi tidak bisa ketemu sama keluarga dan saudara-saudara saat lebaran," ceritanya saat ditemui Tribunbanyumas, Minggu, (24/5/2020) di tempat karantina.
Warto nekat mudik ke kampung halaman persis saat lebaran kurang satu hari.
Ia menempuh perjalanan dari Jakarta ke Cilacap dengan sepeda motor.
Kendati sudah mengetahui bakal merayakan lebaran di tempat karantina, niatnya untuk pulang tidak pupus.
"Pagi dan sore keluarga datang ngantar makanan.
Mungkin setelah ini ada yang jenguk ke sini.
Sekarang sedang pada sibuk kayaknya," ucapnya menambahkan.
Hal yang sama juga dirasakan Edi Pratomo (24).
Sudah enam hari dirinya tinggal di tempat karantina setelah pulang dari Makassar.
Dia pun merayakan lebaran di tempat karantina bersama 16 orang lainnya.
"Rasanya pahit, lebaran di tempat karantina.
Di sini juga sudah jenuh.