Berita Pekalongan
Warga di Pekalongan Tetap Gelar Salat Id di Tengah Pendemi Virus Corona
Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, terasa berbeda dengan hari-hari biasanya. Tahun kemarin, perayaan Idul Fitri sangatlah indah sekali.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, terasa berbeda dengan hari-hari biasanya.
Tahun kemarin, perayaan Idul Fitri sangatlah indah sekali.
Mulai dari salat id di masjid ataupun lapangan, kemudian berkumpul dengan saudara, mudik lebaran, bersilaturahmi keliling desa, dan berlibur di tempat-tempat wisata yang masih hits.
• Viral Nasib Sial Maling Pisang Asal Grobogan di Sukolilo Pati, Mobilnya Hancur Dirusak Massa
• Amerika Pasang Bendera Setengah Tiang Selama 3 Hari ke Depan, Donald Trump: Kita Telah Kalah
• Karena Keteledoran Ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Perintahkan Tutup Pasar hingga Mall
• Murahnya Nyawa di Mata 4 Remaja Ini, Bunuh Tukang Becak di Semarang Cuma Ingin Rampas Rp 7.500
Namun, di tahun ini hal-hal semacam itu tidak bisa dirasakan karena pendemi virus corona atau Covid-19.
Adanya virus corona, semua aktivitas masyarakat dibatasi.
Seperti, karantina mandiri lewat imbauan di rumah saja, penutupan rumah ibadah, adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), larangan mudik, hingga imbauan pelaksanaan salat id di rumah.
Bahkan lebaran kali ini hanya bisa bercengkrama melalui sambungan telepon.
Walaupun ada imbauan tersebut, beberapa masyarakat tetap menggelar salat id namun harus mematuhi protokol kesehatan.
Pantauan Tribunjateng.com, belasan warga perumahan puri sejahtera asri 2 Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah tetap melaksanakan salat id di musala setempat, Minggu (24/5/2020) pagi.
Salat Id dilaksanakan pada pukul 06.30 WIB, namun warga telat berdatangan ke musala sejak pukul 06.00 WIB.
Meskipun salat dilakukan di dalam musala, namun warga tetap mematuhi protokol kesehatan mulai dari mandi, jaga jarak, dan mencuci tangan sebelum masuk ke area musala.
"Dalam mencegah penyebaran virus corona, perumahan di sini sudah sangat hati-hati sekali.
Dari mulai masuk perumahan, semua kendaraan baik tamu atau warga harus diwajibkan untuk disemprot, dan mencuci tangan.
"Kita menggelar salat id ini karena inisiatif sendiri, karena banyak warga perumahan yang tidak pulang mudik dan untuk jamaahnya khusus warga perumahan sendiri," kata pengurus musala setempat Nasarudin kepada Tribunjateng.com.
Dalam pelaksanaannya, kami tidak lepas dari imbauan yang dianjurkan pemerintah seperti, sebelum masuk jamaah diwajibkan cuci tangan dan jaga jarak.
"Yang ikut berjamaah ada sekitar 18 orang dan semua warga sebelum masuk sudah cuci tangan, lalu membawa sajadah sendiri, dan selesai salat tidak bersalaman," imbuhnya.
Nasaruddin mengungkapkan dalam khotbahnya tadi ads beberapa poin yang disampaikan kepada jamaah yaitu mengenai pendemi virus corona, mudah-mudahan virus ini segera dihilangkan dari bumi ini.
"Untuk warga sendiri, saya berharap agar sabar dalam pendemi ini, tetap bersyukur, dan tetap mematuhi aturan-aturan dari pemerintah terkait pencegahan virus corona," ungkapnya.
Terpisah Huda (35) warga setempat mengatakan, ia bersama keluarga melakukan salat id di perumahan, dikarenakan beberapa masjid sekitar tidak menggelar salat Idul Fitri.
"Perumahan di sini menggelar salat id khusus warga perum, walaupun begitu tetap menerapkan imbauan dari pemerintah."
"Saya asli Banyuwangi, Jawa Timur ini tidak mudik dikarenakan ada larangan untuk mudik," katanya.
Ia berharap semoga pendemi virus ini segera hilang dan aktivitas kembali normal lagi. (Dro)
• Salat Idul Fitri di Kota Tegal, Jamaah Gunakan Masker dan Berjarak Saf 1 Meter
• Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Kediaman Wali Kota Semarang Hendi Sepi
• Cerita Napi Vonis Seumur Hidup, 21 Tahun Rayakan Lebaran di Penjara Nusakambangan
• Pemkot Semarang Juga Rapid Test & Swab di Pasar hingga Swalayan, 1 Orang di Masjid Positif Corona
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :