Berita Semarang
Napi Asimilasi Asal Demak Berulah Lagi, Jambret Handphone Hingga Tas Isi Alquran di Semarang
Seorang napi asimilasi yang belum lama keluar dari penjara kembali berulah dengan melakukan serangkaian aksi kejahatan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Sama-sama hendak bertransaksi.
Jaringan mereka berbeda.
Tapi, mereka sama-sama memanfaatkan situasi darurat seperti ini," kata Sihombing.
Dia menegaskan, para napi khusus kasus pidana narkoba yang mendapatkan asimilasi secara tak sadar sebenarnya telah dipantau sejak hari pertama pembebasan.
Sebab, Sihombing khawatir para napi kasus narkoba yang dibebaskan bersyarat ini kemungkinan besar masih terikat dengan jaringannya sehingga akan kembali berulah.
"Khususnya di wilayah Polrestabes Semarang, anggota telah kami terjunkan untuk memantau para napi narkoba yang baru bebas karena dikhawatirkan bisa berulah lagi.
Apalagi di tengah situasi darurat seperti ini.
Maka dari itu, pemantauan terus dilakukan," ungkapnya.
Sihombing menambahkan, selama April 2020 lalu, pihaknya secara keseluruhan telah menangani sekira 10 kasus lebih yang berkaitan tentang peredaran narkoba di Semarang.
Meski sebagian besar barang bukti yang diamankannya terbilang kecil, dia menegaskan bahwa pengawasan dan penindakan tetap dilakukan di tengah pandemi saat ini.
"Selama pandemi ini, kami juga mengawasi peredaran obat-obatan, ketersediaan farmasi, dan sejenisnya.
Kita ingin situasi saat ini tidak dimanfaatkan oleh para pengendali maupun pengedar narkoba," pungkasnya.
(iwn/gum).
• Bicarakan Amerika Serikat di Kongres Rakyat Nasional, China Naikkan Anggaran Pertahanan
• Hendi Ingatkan New Normal Kota Semarang Bisa Urung Dijalankan
• Justin Bieber Hingga Gigi Hadid Kecam 4 Polisi Amerika Penginjak George Floyd Hingga Tewas
• 4 Pencuri Sapi Ditangkap Polres Batang, Terungkap Saat Truk Terperosok