Berita Jateng
Penumpang Kereta Api Wajib Memakai Face Shield Pelindung Muka
PT Kereta Api Indonesia mempersiapkan pendoman pelayanan perkeretaapian pada saat diberlakukannya new normal.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia mempersiapkan pendoman pelayanan perkeretaapian pada saat diberlakukannya new normal.
Nantinya dalam pelayanan perkeretaapian, pihaknya akan meminimalisir kontak fisik antara petugas dan penumpang serta menerapkan protokol kesehatan.
Vice Presiden Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan pengaplikasian pedoman itu ketika Kereta Api (KA) jarak jauh reguler kembali beroperasi pada masa New Normal.
• Viral Emak-emak Adu Mulut dan Terobos Gerbang Tol Karena Tak Mau Bayar Cash
• Tak Tega Lihat Struk dan Wajah Driver Ojol yang Pucat, Polisi Patungan Bayar Orderan Fiktif
• Inilah 4 Sosok Berpeluang Maju Pilpres 2024. Yunarto Wijaya: Biasanya Muncul Sosok Tak Terduga
• Pernah Dipenjara, Ini Profil & Biodata Ruslan Buton Eks Kapten TNI AD yang Viral Minta Jokowi Mundur
Namun pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan serta melihat perkembangan PSBB di tiap daerah yang menerapkan.
"Nantinya pembelian tiket kereta hanya dilakukan melalui online melalui aplikasi My KAI, website dan mitra penjualan tiket KAI.
Loket tiket di Stasiun untuk melayani tiket go show yakni 3 jam sebelum keberangkatan," katanya dalam rilis resmi yang diterima tribu pada Jumat (29/5).
Ia menambahkan dalam stasiun, para calon penumpang akan dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Penumpang diwajibkan menggunakan masker dan memiliki suhu tubuh kurang dari 37,3 derajat celsius.
Tak hanya itu, untuk mengurangi kontak fisik antara petugas dengan penumpang pada proses boarding, calon penumpang melakukan scan tiket secara mandiri.
Petugas Boarding hanya meminta ditunjukan tiket dan identitas pribadi saja.
"Selain wajib menggunakan masker, Penumpang wajib menggunakan face shield (Pelindung muka) yang disediakan oleh KAI selama perjalanan hingga tiba di stasiun kedatangan," tuturnya
Selama perjalanan pun, penumpang akan diukur suhu tubuhnya tiap tiga jam sekali.
Apabila nantinya ditemukan penumpang dengan suhu melebihi suhu 37,3 celsius makan akan dipindahkan di gerbong isolasi di dalam kereta.
Petugas pun juga rutin melakukan pembersihan terhadap benda-benda dalam kereta yang sering dipegang oleh penumpang dan petugas tiap 30 menit sekali.
"Penumpang yang mengalami sakit atau perlu penanganan akan kami hubungi dengan dokter dari stasiun terdekat yang mempunyai pos kesehatan sehingga bisa diberikan penanganan," katanya