Berita Purbalingga
Sudah 4 hari Teror Pocong Lempar Batu Gegerkan Kutasari Purbalingga, Ini Kata Kades hingga Camat
Ia menuturkan setelah adanya kejadian warga di desanya melakukan penjagaan di setiap sudut desa
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
"Setelah ditelusuri hanya katanya-katanya saja. Tidak pasti kebenarannya," tutur dia.
Endi mengatakan pihak Polsek Kutasari memberikan pembinaan kepada masyarakatnya agar tidak percaya isu. Masyarakat juga diminta tidak perlu resah adanya teror tersebut.
"Ini cuma isu tidak seperti itu (resah). Apalagi ini pandemi corona nanti menambah kerawanan," ujar Endi.
Senada Kapolsek Kutasari AKP Agus Amjat mengatakan telah memintai keterangan ke sejumlah warga yang melihat langsung adanya teror itu. Namun saat ditanya hanya mengetahui dari media sosial.
"Foto-fotonya yang beredar di media sosial hanya editan.
Jadi secara ilmiah belum bisa dibuktikan itu merupakan teror pocong yang dikhawatirkan pelaku kejahatan,"jelasnya.
Sementara itu, kata dia, teror pocong berbeda halnya dengan teror lempar kerikil .
Informasi dari masyarakat, pelaku melemparkan batu ke atap rumah masyarakat.
"Namun setelah ditelusuri orang yang mengetahui hal tersebut dalam kondisi bangun tidur mau saur mendengar itu," jelasnya.
Dikatakannya teror pocong dan lempar batu kejadian waktunya hampir sama. Teror pocong terjadi hampir sepekan sedangkan teror lempar batu terjadi sekitar tiga hari yang lalu.
"Isu itu terjadi di Cendana Candiwulan, dan Candinata, " tuturnya.
AKP Agus mengatakan adanya kejadian tersebut patroli terus dilakukan.
Selain itu masing-masing kepala desa juga menugaskan dua perangkat dan masyarakat desa untuk mengadakan jadwal siskamling.
"Kami sudah menyampaikan ke masyarakat bahwa kejadian tersebut hanyalah isu yang belum dibuktikan secara ilmiah.
Kami bersama Koramil pemerintah desa dan kecamatan telah berupaya mencari bukti dan belum ada bukti satu pun hal tersebut benar-benar ada, "terangnya.