Berita Viral
Rusuh Kematian George Floyd Makin Meluas, Kematiannya Disebut Pembunuhan Berencana
Namun kepada CBS News, sang pengacara Benjamin Crump menyebut seharusnya pasal yang paling tepat bagi Chauvin adalah pembunuhan tingkat satu
TRIBUNJATENG.COM - Pengacara keluarga George Floyd, yang kematiannya menimbulkan demonstrasi di seluruh AS, menyebut insiden itu adalah pembunuhan berencana.
Si polisi yang menindih lehernya, Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat 929/5/2020) dan dikenakan dengan dakwaan pembunuhan tingkat tiga.
Namun kepada CBS News, sang pengacara Benjamin Crump menyebut seharusnya pasal yang paling tepat bagi Chauvin adalah pembunuhan tingkat satu.
• Ini Isi DM Luna Maya Kepada Syahrini Saat Tahu Reino Barack Susul Inces di London
• Profil Dwi Sasono yang Ditangkap Atas Dugaan Narkoba, Main 40 Film, Sosok Ini yang Temukan Bakatnya
• Dwi Sasono Ditangkap dalam Kasus Narkoba, Widi Mulia Masih Sempat Pamer Kumis Tipis Anak
• Warga Boyolali yang Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19 Terima Kenyataan Pahit, Ini Kabarnya
"Kami pikir bahwa dia memang sengaja, karena dia menindih leher hampir sembilan menit.
Padahal Floyd sudah memohon dan mengaku tak bisa bernapas," kata dia.
Dalam video yang viral, Derek Chauvin terus menindih leher Floyd dengan tangannya dimasukkan ke kantong pada Senin waktu setempat (25/5/2020).
Crump menjelaskan, faktanya adalah polisi berusia 44 tahun itu terus menekan tubuh Floyd selama tiga menit setelah dia tidak sadar.
"Kami tidak mengerti mengapa ini tak dimasukkan pembunuhan kelas satu.
Kami tak mengerti mengapa tidak semua polisi di sana ditahan," ujar dia heran.
Dilansir BBC Minggu (31/5/2020), Crump menyebutkan bahwa mereka sudah mengantongi rekaman suara dari kamera yang dipasang di seragam penegak hukum.
Dia memaparkan dalam salah satu tayangan, terdengar ada kolega Chauvin yang memberi tahu bahwa dia tidak merasakan denyut Floyd.
Saat itu, si kolega menyarankan agar posisinya dibalik.
Namun, Chauvin menyatakan bahwa mereka harus tetap mempertahankan posisinya seperti itu.
"Itu jelas disengaja.
Selain itu, faktanya adalah petugas Chauvin terus menekankan lututnya selama tiga menit setelah Floyd tidak sadar," papar Crump.