Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Setelah Disterilisasi, Pasar Kobong yang Sempat Jadi Klaster Penularan Corona di Semarang Dibuka

Pasar Kobong atau Pasar Rejomulyo yang sempat menjadi klaster penularan Covid-19 di Kota Semarang kini telah dibuka kambali

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Eka Yulianti Fajlin
Police line di Pasar Kobong telah dilepas, Senin (1/6/2020). Pasar tersebut telah disterilisasi dan dibuka kembali. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasar Kobong atau Pasar Rejomulyo yang sempat menjadi klaster penularan Covid-19 di Kota Semarang kini telah dibuka kambali.

Police line atau garis polisi yang sempat dipasang juga telah dilepas.

Sebelumnya, pasar ini ditutup lantaran sejumlah pedagang dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan swab test oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Dinas Perdagangan Kota Semarang akhirnya menutup operasional dan melakukan sterilisasi.

Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu

Warga Boyolali yang Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19 Terima Kenyataan Pahit, Ini Kabarnya

2 Anggota KKB Papua Reaktif Covid-19, Kooperatif saat Pemeriksaan, Tapi Sempat Coba Melarikan Diri

10 Jam Evakuasi Dramatis Pencari Pohon Serut yang Tertimpa Batu, Bupati Wonogiri Pimpin Langsung

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, operasional Pasar Kobong ditutup selama enam hari. Pasar tersebut sudah kembali dibuka sejak Jumat (29/5/2020) lalu.

Selama enam hari, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin.

"Kami rutin selalu penyemprotan disinfektan selama enam hari, baik Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, dan BPBD," ucap Fravarta, Senin (1/6/2020).

Fravarta berharap, pedagang maupun pembeli tidak menyepelekan protokol kesehatan sehingga tidak lagi terjadi penularan di pasar tersebut. Dia menegaskan, pedagang maupun pembeli wajib memakai masker. Sebelum memasuki pasar, dia juga meminta pembeli untuk mencuci tangan.

"Protokol kesehatan diikuti betul, wajib pakai amsker, jaga kebersihan diri, cuci tangangan dengan air mengalir," sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, klaster Pasar Kobong memang menjadi klaster penambahan terbanyak kasus covid-19 di Kota Semarang.

Dia menduga, transaksi melalui uang menjadi penyebab penyebaran covid-19 di area tersebut lantaran para pedagang belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan.

Dia berharap sistem penjualan di pasar tersebut diperbaiki untuk mencegah penularan virus. Baik pedagang maupun pembeli harus benar-benar dapat menerapkan protokol kesehatan setelah pasar dibuka kembali.

"Para pedagang dan pembeli nantinya jika pasar itu dibuka lagi harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kita berharap aktivitas jual beli disana bisa lancar dan tenang serta tidak terganggu lagi,” imbuhnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved