Berita Kabupaten Semarang
Pemkab Semarang Pantau Persiapan Penerapan New Normal di Pasar Swalayan
Selain itu ia meminta pengelola pasar swalayan menerapkan sistem antrean kepada pengunjung yang berbelanja
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bupati Semarang, Mundjirin, meminta masyarakat tak berdesak-desakan belanja di pasar swalayan di Kabupaten Semarang.
Selain itu ia meminta pengelola pasar swalayan menerapkan sistem antrean kepada pengunjung yang berbelanja.
"Misal di Swalayan Laris, Ambarawa, bisa sampai 200-400 pengunjung.
Diterapkan setengahnya saja pengunjung yang masuk berbelanja."
"Sedangkan sisanya bisa antre dan menunggu sampai ada pengunjung yang keluar," paparnya saat memantau persiapan penerapan new normal di Swalayan Ramai, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (2/6/2020).
Menurutnya protokol kesehatan yang perlu diterapkan di swalayan di Kabupaten Semarang di antaranya penggunaan masker bagi para pengunjung, cuci tangan sebelum belanja, cek suhu tubuh, dan tidak berdesak-desakan.
"Mudah-mudahan hal ini berlaku terus, dan ada kepatuhan dari masyakat agar pandemi corona bisa segera berakhir," katanya.
Ia pun menuturkan akan menindak tegas pasar swalayan di Kabupaten Semarang yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Juga menindak pasar swalayan yang buka melebihi batas yang ditentukan.
"Ketentuannya jam 09.00 sampai 20.00. Jika sampai lewat jam tersebut pasar swalayan tak ditutup maka pengunjung diusir keluar dan swalayan langsung diminta langsung tutup," papar Mundjirin.
Setelah penerapan protokol kesehatan di pasar swalayan di Kabupaten Semarang,
pihaknya juga mengagendakan hal serupa kepada tempat hiburan serta tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Semarang.
"Saat ini banyak yang masih tutup. Segera setelah ini kami agendakan untuk hal serupa di sana," kata dia.
Berdasar pantauan ada setidaknya tiga pasar swalayan di Kabupaten Semarang yang dipantau penerapan new normal.
Di antaranya Laris Ambarawa, serta Ramai dan Luwes Ungaran.
Ketiganya tampak telah menerapkan protokol kesehatan di antaranya pengecekan suhu tubuh, dan tempat mencuci tangan.
Samuel Sunardi, perwakilan pengelola swalayan Luwes, Ungaran menambahkan di swalayannya maksimal berkapasitas kurang lebih 600 orang.
Pihaknya pun selama pandemi corona ini membatasi pengunjung yang masuk untuk berbelanja.
"200-300 pengunjung saja. Yang lain bisa mengantre dulu sebelum berbelanja," kata dia.
Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono menambahkan, setelah pemantauan dilakukan, akan ada personel Polres Semarang yang disiagakan di tiap pasar swalayan setiap hari. Hal itu dilakukan agar penerapan bisa berjalan optimal.
"Pasca ini kami tempatkan 1 personel polres semarang, juga dibantu personel TNI, dan juga personel Satpol PP Kabuparen Semarang setiap hari di tiap swalayan agar protokol kesehatan bisa maksimal diterapkan," ungkap Kapolres. (Ahm)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :