Virus Corona Jateng
Ini Penyebab Jumlah Pasien Positif RSUP Kariadi Semarang Mengalami Penurunan Pesat
Angka pasien corona di RSUP Dr. Kariadi saat ini mengalami penurunan cukup pesat bila dibandingkan dengan awal-awal pandemi corona melanda Jawa Tengah
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angka pasien corona di RSUP Dr. Kariadi saat ini mengalami penurunan cukup pesat bila dibandingkan dengan awal-awal pandemi corona melanda Jawa Tengah.
Pada saat itu, data menunjukkan jika RSUP Dr. Kariadi selalu menempati.urutan pertama sebagai rumah sakit yang paling banyak merawat pasien corona.
Meski begitu, sejauh ini RSUP Dr. Kariadi tak lagi berada di papan atas sebagai rumah sakit sebagai salah satu rumah sakit yang banyak merawat pasien corona.
• Suasana Pernikahan Mualaf Fitria Yusuf Putri Jusuf Hamka Penjual Nasi Kuning dan Bos Perusahaan Tol
• UPDATE: Pemakaman Kompol Widodo Ponco Susanto Dipimpin Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafii
• Daniel Mananta Akui Kebodohannya saat Berpacaran dengan Marissa Nasution: Dia Adalah Trofi Gue
• Dokumen Bocor! WHO Sebut China Terlambat Beri Informasi Penting Virus Corona Bikin Frustasi
Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, RSUP Dr Kariadi mengalami penurunan jumlah pasien corona sebab saat ini hampir seluruh rumah sakit di Jawa Tengah sudah mampu menangani pasien corona.
"Sekarang menurun karena sudah banyak rumah sakit yang mampu untuk melakukan perawatan Covid-19 ini.
Pada awalnya memang belum banyak rumah sakit yang mampu sehingga awalnya terkonsentrasi di RSUP Kariadi dan Rs. Moewardi Solo.
Tetapi sekarang ini, semua rumah sakit di Kabupaten/Kota mempunyai kemampuan perawatan covid-19 itu dengan baik," ungkap Yulianto, Rabu (3/6/2020).
Ia menambahkan, saat ini ruang isolasi di tiap-tiap rumah sakit di daera juga sudah memadai untuk menangani pasien yang terpapar virus corona.
Sehingga tak perlu lagi harus dirujuk ke rumah sakit Kariadi.
"Ketersediaan ruang isolasi itu juga cukup banyak, alat-alatnya juga semakin komplit, alat-alat APD juga cukup. Artinya tidak seperti di awal-awal dulu kita mencari APD itu sulit.
APD menjadi barang mewah karena sulit didapat," kata Yulianto.
"Sekarang relatif lebih mudah sehingga rumah sakit kita di seluruh pelosok Jawa Tengah ini mampu memiliki perawatan Covid-19.
Sehingga tidak terkonsentrasi di satu rumah sakit.
Contohnya rumah sakit Kariadi, sehingga apabila terjadi penurunan jumlah yang dirawat di rumah sakit Kariadi ini karena di daerah-daerah sudah mampu melakukan perawatan itu," jelasnya.
Adapun data terbaru di website www.corona.jatengprov.go.id pada Rabu malam, RSUP Dr. Kariadi saat ini merawat total 16 pasien covid-19.