Virus Corona Jateng
Penggotong Peti Jenazah Warga Klaten Baru Tahu Almarhum Dinyatakan Positif Corona di Semarang
Dukuh Purwosari dikagetkan kabar salah satu warganya yang sudah meninggal dinyatakan positif corona di Kota Semarang.
Bahkan, terang Kelik, sedikitnya ada lima orang warga yang ikut membantu menurunkan peti jenazah pasien T dari mobil ambulans menuju ke liang lahat.
"Kita tahunya pagi tadi informasinya hasil swab jenazah pasien T positif corona."
"Pak Kepala Desa Ngerangan sudah dikonfirmasi semua yang terlibat di situ langsung disuruh mandi keramas sama baju yang dipakai untuk dicuci," terang dia.
Kelik mengatakan bersama dengan tim Gugus Tugas Covid-19 kecamatan yang meliputi kapolsek, danramil, puskesmas, kepala desa dan unsur lainnya langsung melakukan tracing keluarga yang punya riwayat kontak dengan pasien positif corona meninggal.
"Setelah kita telusuri kurang lebih yang ikut membantu menurunkan peti jenazah itu ada lima orang warga."
"Kemudian, sebelum meninggal di rumah sakit, yang bersangkutan ini pada saat Lebaran pulang ke Klaten."
"Tidak lebih dari enam anggota keluarga yang berkontak dengan pasien," terang dia.
Pihaknya mengatakan sudah meminta kepada warga yang pernah punya riwayat berkontak dengan pasien positif corona meninggal untuk melaksanakan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Selama isolasi mandiri, keluarga disarankan untuk tidak menggelar kegiatan yang dapat mengundang orang banyak.
Di samping itu, pihaknya juga meminta warga untuk tetap tenang dan tidak panik.
"Tetap lakukan isolasi mandiri, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan mengkonsumsi makanan yang bergizi mengandung vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh."
"Dan rumah duka juga sudah disemprot disinfektan," tutur dia.
Kelik mengaku akan terus memantau kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri tersebut.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan rapid test terhadap warga tersebut.
"Kita menunggu perkembangan dulu. Karena yang lebih tahu dari puskesmas untuk rapid test," terang Kelik.