Berita Karanganyar
Tim Pemulasaran Jenazah di Karanganyar Jalani Tes Swab
Sejumlah petugas pemulasaran jenazah di wilayah Kabupaten Karanganyar menjalani tes swab di Kantor Balai Penyembuhan Akibat
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sejumlah petugas pemulasaran jenazah di wilayah Kabupaten Karanganyar menjalani tes swab di Kantor Balai Penyembuhan Akibat Dampak Rokok pada Kamis (4/6/2020).
Petugas pemulasaran jenazah tersebut terdiri dari anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar serta sejumlah sukarelawan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, dari 26 petugas yang terdata, sudah ada sebanyak 23 orang yang telah menjalani tes swab hingga pukul 10.15.
Kabid Penunjang Medik RSUD Karanganyar, Katarina Iswati menyampaikan, tes swab bagi petugas pemulasaran jenazah ini guna memastikan kondisi kesehatan mereka.
Pasalnya mereka terlibat kontak erat dengan jenazah yang dikuburkan menggunakan protap pemakaman covid-19.
"Karena mereka sering kontak. Untuk memberikan rasa nyaman.
Kan mereka termasuk orang yang beresiko tertular (virus corona)," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/6/2020).
Dia menjelaskan, sampel swab ini nantinya akan dikirim ke Rumah Sakit UNS guna menjalani uji laboratorium.
Terkait kapan hasilnya keluar, pihaknya belum bisa memastikan.
"Sana kan juga antre. Kita menunggu kapan hasilnya keluar," ujarnya.
Sukarelawan, Rauf Musthofa menyampaikan, selama bertugas sebagai pemulasaran jenazah, tidak pernah menerima tindakan negatif semisal pengucilan dari masyarakat.
"Ini bagus sekali, jadi bisa terdeteksi tertular atau tidak. Sampai saat ini baru sekali menguburkan jenazah," ungkapnya.
Rauf tergabung dalam tim pemulasaran jenazah Kabupaten Karanganyar dibawah koordinasi BPBD. Dalam bertugas, setiap orang dijadwal setiap harinya.
Dia mengungkapkan, adanya petugas pemulasaran jenazah mendapatkan respon bagus dari masyarakat. Apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menguburkan jenazah, mereka justru langsung meminta pertolongan.
Setelah menjalani tugas pemulasaran jenazah, Rauf tetap menerapkan protokoler kesehatan sebelum berinterkasi dengan keluarga maupun orang lain.