Wabah Virus Corona
Tim RSUP Dr Sardjito Kembangkan Terapi Plasma Menjadi Vaksin Pasif Virus Corona
RSUP dr Sardjito Yogyakarta mengembangkan Terapi Plasma Konvalesen untuk vaksin pasif virus corona. Secara garis besar metode TPK sendiri hampir sama
Meski sudah diuji cobakan di RSUP Dr Sardjito, namun penggunaan metode TPK masih belum dilakukan secara massif.
Beberapa kendala diantaranya, belum adanya penelitian yang dilakukan dalam skala besar, situasi pandemi mengakibatkan beberapa proses terhambat.
"Terus jumlah subjeknya belum terlalu banyak, minim kontrol pasien. Sehingga hasil penelitian yang dilakukan belum ada kesimpulan berapa cepat penggunaan metode ini mampu mempercepat penyembuhan," urainya.
Metode TPK Mempercepat Kekebalan Imun Penderita Covid-19
Meski belum dapat disimpulkan secara kuat, Teguh mengatakan jika dari laporan hasil kasus yang dilakukan, efek positif dari pasien sangat ditunjukkan melalui percepatan perbaikan atau penyembuhan.
Namun, secara tegas ia mengatakan jika percepatan penyembuhan tetap saja tidak bisa dihitung secara merata.
"Dari metode ini juga tidak bisa disimpulkan apakah mampu mengurangi rawat inap dan sebagainya. Itu tidak bisa disimpulkan, karena proses pembentukan kekebalan seorang pasien sangat berbeda," ungkapnya.
Teguh menjelaskan, peran metode penyembuhan melalui TPK ini sebagai pembentukan antibodi.
Saat pasien Covid-19 dalam kondisi drop, mereka berpacu dalam pembentukan antibodi untuk mempertahankan daya tahan tubuh.
Karena daya tahan seseorang berbeda, pembentukan antibodi tersebut sangat membutuhkan suport dari luar.
"Dan terapi plasma ini sebagi suportnya pasien dalam pembentukan antibodi ketika kondisi tubuh pasien sedang drop," paparnya.
Teguh masih belum menyimpulkan berapa persen percepatan penyembuhan tersebut. Namun, melalui transfusi darah ini harapannya mampu membunuh atau menetralisir virus yang berada di tubuh pasien.
Suport antibodi melalui plasma dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh ini juga terbatas.
Harapannya, masih kata teguh, ketika dukungan antibodi dari plasma ini sudah habis, pasien Covid-19 yang masih dirawat sudah sembuh dan bisa memproduksi antibodi secara mandiri.
Sementara saat disinggung golongan darah apa saja yang dibolehkan untuk diambil plasmanya, Teguh menyebut acuannya kepada hukum kompatibilitas.