Berita Semarang
Cerita Mbah Joyo Banting Setir dari Paranormal ke Tukang Pijat, Jadi Langganan Alm Didi Kempot
Nama aslinya Kuswo Wijoyo (72), namun akrab dipanggil Mbah Joyo. Kakek 10 cucu ini merasa beruntung, sebab lewat keahlian memijatnya mampu menolong
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
Semua saya perlakukan sama," ungkapnya.
Joyo hanya berprinsip memijat pasien hanya sebagai perantara, soal kesembuhan itu berasal dari sang maha kuasa Allah Swt.
"Saya tugasnya mijat nanti sembuh atau tidak itu kuasa Allah," paparnya.
Tidak hanya di area Semarang, Joyo juga melayani pasien dari luar kota.
Dia paling jauh melayani pasien ke Blora, Pati, dan daerah lain. Joyo juga pernah mendapat panggilan hingga ke Magetan Jawa Timur.
"Jauh dekat dari dulu saya tidak memasang tarif, seikhlasnya dari pasien," jelasnya.
Setiap memijat, ucap Joyo, dilengkapi peralatan bambu kuning dan kayu secang berbentuk centong nasi.
Dia melayani pijat baik itu pijat capek, pegal linu asam urat, dan keseleo.
Bahkan dia melayani keluhan penyakit lain seperti amandel, lemah syahwat kegemukan ginjal dan keluhan-keluhan lainnya.
Melalui media perawatan badan penyembuhan dengan dipadukan dengan ramuan tradisional.
Di sisi lain, Joyo juga merasakan wabah virus Corona mengurangi jumlah pasiennya.
Sebelum ada wabah virus Corona setiap hari melayani hingga enam orang. Setelah ada Corona hanya dua orang saja.
Kendati demikian, Joyo mensyukurinya lantaran dia menilai bahagia tidak bisa diukur dengan kekayaan.
Prinsipnya ketika bekerja harus diniati menambah sedulur dan untuk ibadah.
"Menolong orang lewat pijat diniati bukan mendapat pahala tetapi dapat ridho Gusti Allah," tandasnya. (iwn).
• Pemkab Kendal Siapkan Absensi Wajah untuk Seluruh ASN
• Di Tengah Pandemi, Anggota DPRD Kota Semarang Minta Pemkot Perhatikan Wilayah yang Terendam Rob
• Pemkot Pekalongan Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Rob Selama 14 Hari ke Depan
• Sore Ini Pengumuman Kelulusan SMP di Kota Semarang, Gunawan: Tak Boleh Datang ke Sekolah