Berita Internasional
Keadilan untuk Iyad, Pria Autis yang Dibunuh Israel, Palestina Bandingkan dengan George Floyd di AS
"Tidak ada senjata yang ditemukan di area itu setelah dilakukan penyisiran," kata kepolisian. Hasil autopsi menyatakan Iyad tertembak dua kali di dada
Keadilan untuk Iyad, Pria Autis yang Dibunuh Israel
Palestina Bandingkan dengan George Floyd di AS
TRIBUNJATENG.COM - Sebuah pernyataan tak biasa, berupa permintaan maaf, diucapkan oleh pemerintah Israel, setelah anggota polisi mereka menembak mati seorang warga Palestina.
Pemerintah Israel selama ini dikenal bertindak dengan sangat keras bahkan cenderung kejam kepada warga Palestina.
Mereka bahkan kerap menyerang warga Palestina dengan senjata yang tidak jarang menimbulkan kematian.
• Kain Ihram Sudah Menunggu setelah Puluhan Tahun Menabung, Mimpi Tukang Parkir Ini Berhaji Tertunda
• Seolah Tak Pernah Takut Siapapun, Nyali Nikita Mirzani Ciut Setelah Dilaporkan Sosok Ini
• Promo Superindo Akhir Pekan 5-7 Juni 2020, Belanja Hemat Diskon Buah-buahan Minyak hingga Kopi
• Ini Profil Jenderal Purnawirawan TNI Asal Kendal Dody Usodo Hargo, Gantikan Fadjroel di Adhi Karya
Namun, kali ini, tidak seperti biasanya, Israel melalui Menteri Pertahanan mereka, mengucapkan permintaan maaf.
Benny Gantz, nama Menhan Israel, mengaku meminta maaf atas penembakan yang terjadi dan berjanji akan melakukan investigasi atas kasus tersebut.
Namun, meski demikian, warga Palestina tetap geram bahkan sampai melakukan sebuah demonstrasi besar-besaran.
"Kami berharap mereka yang bertanggung jawab dalam investigasi ini segera bertindak, dan menempatkan polisi itu ke pengadilan," ujar Kuasa hukum keluarga korban penembakan, Jad Qadmani.
Lalu, siapa sebenarnya korban hingga membuat pemerintah Israel yang terkenal angkuh mau meminta maaf?
Iyad Halaq tewas pada Sabtu (30/5/2020) di Yerusalem Timur ketika dia sedang berjalan menuju sekolah berkebutuhan khusus.
Dalam klaim kepolisian Israel, pria berusia 32 tahun itu ditembak mati dianggap membawa senjata dan mengabaikan perintah untuk berhenti.
Namun ketika diperiksa, Iyad diketahui tak bersenjata. Menhan Benny Gantz pun mengaku menyesalkan adanya insiden tersebut.
"Kami minta maaf atas peristiwa tertembaknya Iyad Halaq, dan tentu saja kami berbagi duka dengan keluarga mendiang," jelasnya.

Polisi Israel
Dalam rapat kabinet Minggu (31/5/2020), mantan Kepala Staf Gabungan itu berjanji akan menyelidiki dan mengambil keputusan secepatnya.