New Normal 2020
Bisnis Hotel Optimis Ada Perbaikan Okupansi Terus Berjalan menjelang New Normal
Untuk mengurangi biaya operasional hotel, manajemen biasanya akan melakukan pengurangan karyawan dan mengurangi kapasitas kamar yang tersedia.
TRIBUNJATENG.COM -- Untuk mengurangi biaya operasional hotel, manajemen biasanya akan melakukan pengurangan karyawan dan mengurangi kapasitas kamar yang tersedia.
Sama halnya yang dilakukan oleh Hotel Ciputra Semarang.
Hotel yang terletak di Simpanglima kawasan sangat strategis di Kota Semarang ini, sejak adanya pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PKM-PSBB, hanya menyisakan dua lantai kamar untuk dioperasionalkan.
Sisanya, ditutup sementara, guna mengurangi konsumsi daya listrik dan menekan biaya perawatan.
Public Relations Executive Hotel Ciputra Semarang, Shela Tiara, menjelaskan sebelum sisa lantai yang tidak digunakan ditutup, pihaknya sudah melakukan penyemprotan desinfektan.
Tentu tujuannya supaya tidak ada virus yang menempel di beberapa sudut kamar.
"Jadi tempat kami hanya 2 lantai yang beroperasi. Sisanya ditutup.
Tapi sebelum itu disemprot desinfektan dulu. Jadi kalau memang sudah berjalan normal, kami tinggal gunakan seperti biasa," ujarnya.
Karena sudah tidak ada tamu dan aktivitas lain, Shela juga merasakan menjadi karyawan yang dirumahkan.
Namun, 10 hari selama satu bulan, dirinya masih diwajibkan untuk tetap berangkat ke kantor.
"Ada hari-hari tertentu saya harus stand by di kantor. Tapi sisanya memaksimalkan dengan WFH.
Saya masih lebih beruntung karena dirumahkan saja.
Karena ada beberapa teman yang harus diputus kontraknya, guna mengurangi biaya pengeluaran hotel," tuturnya.
Penutupan beberapa ruas jalan di Kota Semarang juga berdampak langsung dengan kunjungan tamu hotel.
Sebab tamu yang akan menuju ke Hotel Ciputra Semarang mengalami kesulitan aksesnya.
"Jalan menuju ke sini semua dibarikade. Bisanya hanya melalui jalan kecil. Itupun harus muter-muter dulu. Kalau untuk tamu luar kota tentu akan kebingungan.
Makanya okupansi kami turun drastis. Tapi mau bagaimana lagi, karena sudah jadi kebijakan Pemkot," terangnya.
Setelah Lebaran, tamu yang menginap di Hotel Ciputra Semarang terus bertambah walaupun tak banyak.
Shela optimistis perbaikan okupansi akan terus berjalan menjelang New Normal.
"Protokol kesehatan akan kami perketat. Tamu yang keluar masuk hotel wajib tes suhu tubuh. Tamu juga wajib menggunakan masker saat keluar kamar.
Penyemprotan desinfektan kami rutinkan, untuk menghindari penyebaran virus Covid-19," tutupnya.
Voucher Murah Paling Laris
DAFAM Hotel Management mencatat dari total 22 hotel yang dikelola, belum ada unit usaha yang dijual.
"Semua unit hotel Dafam semua masih buka tidak ada yang dijual. Dalam arti semua hotel masih operasional kecuali mola-mola karena di sana ada PSBP jadi masuk pulau tidak ada akses, " kata PR Manager DHM, Ninik Haryati.
Diakuinya dampak pandemi Covid 19 begitu terasa bagi bisnis hotel, terjadi negative cash flow dan hampir terjadi di semua unit usaha karena pendapatan dan pengeluaran tidak sebanding, biaya operasional terlalu besar.
Menghadapi kondisi begitu, pihaknya memaksimalkan pendapatan dan mengurangi operasional cost dengan banyak membuat beberapa program seperti program pay now stay letter.
"Jadi kami jualan voucher room dengan harga di bawah rata-rata, pemakaian bisa nanti setelah kondisi aman.
Jadi ada yang sampai berlaku 2022. Tapi pembelian voucher Mei sampai Juni 2020 ini dan animo ini sangat besar," imbuhnya.
Contohnya Meotel Purwokerto, Dafam Pekanbaru, Dafam Fortuna Yogya. Dafam Savvoya Bali, Dafam Semarang keluarkan 150 voucher langsung sold out.
"Dan tentunya kami membuat paket yang penjualan makanan sesuai target market dan saat ini semua unit
Dafam sudah siap dengan new normal, tentunya mengkedepankan standar protokol Covid-19 sesuai anjuran pemerintah," kata Ninik.
Dijelaskannya untuk sementara tingkat hunian sudah sedikit demi sedikit naik, Meotel Purwokerto sendiri untuk saat ini mempunyai Promo New Normal Co-Working Space fasilitas lengkap.
Room murah, terjangkau, lengkap dengan masker, hand sanitizer dan hand glove. (tim)