Berita Jateng
Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan, Ridwan Kamil & Khofifah Versi Indikator Politik
Lembaga Survei Indikator Politik turut mengeluarkan survei pemilihan presiden. elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, paling atas.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Lembaga Survei Indikator Politik turut mengeluarkan survei pemilihan presiden.
Dalam survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyodok ke papan atas.
Kenaikan elektabilitas gubernur berambut putih itu melebihi kepala daerah lain semisal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK); serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
• Putra Jokowi Gibran Batal Jadi Calon Wali Kota Solo Tunggal, Achmad Purnomo Ditolak PDIP Undur Diri
• Rugi 45 Miliar perbulan Setelah Bus Menganggur karena Corona, Primajasa Tetap Gaji Karyawan
• Wijayanto Sebut Propam Polda Jateng Harus Periksa Penyidik Polrestabes Semarang
• Kader Partai Tolak Mundur Lawan Anak Jokowi, Purnomo: Saya Terenyuh
Survei dilakukan melalui wawancara via sambungan telepon.
Wawancara menggunakan pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?
Menanggapi survei tersebut, Ganjar menuturkan hasil survei bisa dijadikan bahan diskusi.
Meskipun demikian, dirinya enggan menanggapi lebih dalam lantaran ada yang harus diberikan fokus lebih: penanganan virus corona di Jawa Tengah.
"Soal survei biar jadi diskusi, saya lagi konsentrasi menyiapkan segala hal terkait norma dan normal baru," kata Ganjar kepada Tribun Jateng, Senin (8/6/2020).
Kenaikan elektabilitas saat pandemi seperti sekarang ini dinilai ada kaitannya dengan strategi atau penanganan yang dilakukan objek survei.
Penanganan Covid-19 yang dilakukan Ganjar dinilai tepat dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Namun demikian, Ganjar menegaskan tidak tahu apa yang membuat elektabilitasnya naik dalam survei.
Ia pun tidak menampik karena penanganan corona yang dilakukan selama ini.
"Itu pun saya tidak pernah tahu."
"Rasanya tidak elok kalau saya mengomentari survei seperti itu."
"Karena soal Covid-19 dan dampaknya masih perlu perhatian."