Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Budhi Sarwono Klaim Virus Corona Tak Hambat Pembangunan Infrastruktur di Banjarnegara

Kebijakan realokasi dan refocussing APBD untuk penanganan Covid 19 membuat proyek fisik di sejumlah daerah terganggu atau tertunda pembangunannya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Perbaikan jalan di Banjarnegara tetap jalan di tengah pandemi 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Kebijakan realokasi dan refocussing APBD untuk penanganan Covid 19 membuat proyek fisik di sejumlah daerah terganggu atau tertunda pembangunannya.

Ini ternyata tak terjadi di Kabupaten Banjarnegara.

Di tengah pandemi korona, Pemkab Banjarnegara bahkan berhasil menyisihkan dana kurang lebih Rp 200 miliar untuk membiayai pembangunan daerah.

Mobil Pengangkut Bansos Uang Tunai Rp 840 Juta Hangus Terbakar, Sebuah Ponsel Juga Ludes

Rumah Mewah Rp 80 Miliar Milik Tukul Arwana Digerebek, Ada Apa?

BREAKING NEWS: Pasien Positif di Boyolali Meroket Hari Ini, Kasus Pertama Balita Terinfeksi Corona

Putra Jokowi Gibran Batal Jadi Calon Wali Kota Solo Tunggal, Achmad Purnomo Ditolak PDIP Undur Diri

Dengan alokasi dana sebesar itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memastikan, kegiatan infrastruktur, khususnya pembangunan dan peningkatan jalan tidak terganggu.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, menyampaikan itu saat meninjau proyek peningkatan jalan dari jalur kompleks SKB Parakancanggah – Sokayasa – Tlagawera – Argasoka hingga Gemuruh, Senin (8/6/).

Budhi menyatakan, kegiatan fisik di 20 kecamatan bahkan telah dilelang dan sudah berjalan.

“Banjarnegara tetap siaga Corona, tapi pandemi Covid-19 tak terlalu berpengaruh pada kegiatan infrasruktur.

Pembangunan dan peningkatan jalan telah mulai bahkan mencapai sepertiga dari total volume kegiatan,” kata Bupati

Budhi mengakui, wabah Covid-19 membuat pihaknya harus memangkas anggaran untuk infrastruktur cukup besar.

Dari semula alokasi dana Rp 240 miliar untuk pembangunan infrastruktur, dikurangi Rp 57 miliar untuk penanganan virus korona.

Tetapi tetap saja sisanya masih besar dan cukup untuk mengoptimalkan kegiatan pembangunan fisik.

“Anggaran yang tersisa sekitar 200 milar atau tepatnya 183 miliar lebih, kita maksimalkan untuk pembangunan.

Jadi pembangunan di Banjarnegara kembali menggeliat, tidak boleh terdampak corona berlama-lama,” imbuhnya.

Budhi pun membeberkan strateginya bisa menyisihkan anggaran sebesar itu di tengah pandemi korona.

Pemkab ternyata cermat memprioritaskan anggaran yang benar-benar memberi manfaat untuk rakyat.

Anggaran yang hanya bersifat pemborosan seperti perjalanan dinas, otomatis dipangkas.

Banjarnegara, kata Budhi, juga tak melulu menggantungkan pada dana dari luar APBD semisal DAK, PHJD, Banprov, dan lainnya.

Menurut Budhi, jika cermat mengelola APBD disertai prinsip kehati-hatian, Pemkab bisa mandiri mengatasi masalah menyangkut anggaran, tanpa harus tergantung DAK dari pusat atau bantuan provinsi.

"Kuncinya kandirian. Karena kalau APBD dikelola dengan baik pasti cukup. Dan Ini sebuah kebanggaan bagi kami,” ungkapnya.

Ia pun menyinggung sebuah daerah di Jawa Tengah yang membatalkan 78 dari 82 proyek perbaikan jalan, karena semua anggaran dari APBD, DAK, dan PHJD, ludes untuk penanganan Covid-19.

Yang tersisa tinggal dana dari Banprov untuk beberapa ruas jalan.

Itupun jumlahnya juga sudah terpangkas.

“Kok bisa seperti itu?

Kalau Banjarnegara sudah kita rencanakan sejak awal dengan cermat.

Jadi walau pandemi masih berlangsung, kita masih terus membangun," katanya.

Mampu menyisihkan dana besar untuk infrastruktur bukan berarti pihaknya tinggal diam untuk penanganan wabah korona.

Pemkab Banjarnegara dinilainya berhasil menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari dana APBD sebesar Rp. 600.000 per KK untuk tahap pertama.

Kini pihaknya tengah bersiap untuk pendistribusian tahap kedua.

Nominal tersebut sesuai dengan petunjuk Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Sosial dan Kemendesa.

Jumlah penerima bantuan tercatat mencapai 18.863 kepala keluarga, yang masing-masing menerima Rp. 600 ribu.

Kepala DPU PR Kabupaten Banjarnegara melalui kabid Bina Marga M Arqom al Fahmi mengatakan, kegiatan peningkatan jalan sudah mulai berjalan di 20 kecamatan.

“Semua sudah berjalan karena sudah dilelang dengan lancar.

Progresnya bagus, meski baru mulai beberapa minggu sudah mencapai sekitar 30 persen, pekerjaan di lapangan tak terlalu terpengaruh pandemi corona,” katanya.

Ia merinci, beberapa pembangunan jalan yang progresnya sudah mencapai lebih dari 30 persen antara lain, peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan di wilayah kecamatan Banjarnegara dengan nilai proyek Rp. 13,4 miliar, peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan di wilayah kecamatan Pagedongan dengan nilai proyek Rp. 29,1 miliar, peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan di wilayah kecamatan Bawang dengan nilai proyek Rp. 12,8 miliar, dan peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan di wilayah kecamatan Mandiraja dengan nilai proyek Rp. 24,1 miliar. (aqy)

93 Peserta SKPP Daring Berhasil Lulus Tahap Pembelajaran Audio Visual

Kasus Covid-19 di Jateng Masih Tinggi, Ini Langkah Sederhana untuk Cegah Penularan Virus Corona

Honor Tukul Arwana Sekali Tampil Pernah Capai Rp 60 Juta Kali 2.000 Episode

Ranjau Darat Diduga Masih Aktif Ditemukan Warga di Kebun, Seperti Ini Penampakannya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved