Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

E-retribusi Dilaunching, Bupati Tegal Umi Azizah: Membiasakan Pedagang Lakukan Transaksi Non Tunai

Dengan adanya e-retribusi ini, diharapkan bisa memudahkan pedagang dan mengurangi kebocoran yang mungkin dilakukan oleh oknum

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pembayaran retribusi non tunai atau e-retribusi hari ini Rabu (10/6/2020) resmi diluncurkan di dua pasar berbeda, yaitu pasar Pepedan dan pasar Kupu Kabupaten Tegal.

Dengan adanya e-retribusi ini, diharapkan bisa memudahkan pedagang dan mengurangi kebocoran yang mungkin dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Hal tersebut, disampaikan oleh Bupati Tegal, Umi Azizah, yang hadir langsung untuk melaunching e-retribusi di Pasar Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Pada kesempatan ini, Bupati Tegal juga didampingi oleh Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti, dan beberapa jajaran pemkab Tegal lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Umi mengatakan, dari total 25 Pasar tradisional dan 1 pasar hewan yang ada di Kabupaten Tegal (total 26 pasar), baru dua pasar yang sudah menerapkan e-retribusi yaitu di Pasar Pepedan dan Pasar Kupu.

Kedepan pihaknya, berharap 24 pasar yang belum menerapkan e-retribusi bisa segera menyusul. Sehingga semua pasar di Kabupaten Tegal sudah menerapkan transaksi non tunai untuk retribusinya.

"E-retribusi ini menurut saya bisa dikatakan sebagai terobosan terbaru agar lebih praktis, tidak perlu membawa uang, tapi cukup gesek sudah bisa.

Harapan saya melalui e-retribusi membiasakan para pedagang untuk melakukan transaksi non tunai, dan kedepan bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) karena kebocoran bisa dikendalikan bersama," kata Umi, pada Tribunjateng.com, Rabu (10/6/2020).

Ditanya apakah e-retribusi ini tidak menyulitkan pedagang, dalam hal ini utamanya yang sudah lansia atau belum memahami teknologi, Umi menjelaskan, nantinya petugas yang akan berkeliling dan membantu melakukan transaksi termasuk menggesekan kartu.

Jadi pedagang hanya menerima beres, dalam arti tinggal menerima struk pembayaran e-retribusi nya saja.

Maka, yang harus selalu diingat oleh pedagang yaitu setelah melakukan transaksi jangan lupa meminta struk sebagai tanda bukti.

"Ketika dua pasar ini e-retribusi nya berjalan dengan bagus, maka harapan saya pasar yang lain juga akan menerapkan," ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Umi berpesan kepada para Pedagang di pasar, untuk menjaga dan menyimpan dengan baik kartu e-retribusi nya.

Jangan sampai rusak apalagi hilang, karena di dalamnya ada uang dalam bentuk saldo.

"Kartu e-retribusi ini jangan sampai jatuh ke orang lain, karena siapa saja bisa menggunakan kartu tersebut.

Sehingga saya imbau pedagang untuk hati-hati dan menyimpan kartu dengan baik. Mudah-mudahan kedepan kartu ini tidak hanya untuk transaksi retribusi saja, tapi untuk belanja dimana pun," pesannya.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti mengungkapkan, di pasar Pepedan jumlah pedagang ada sebanyak 761 orang, dan di Pasar Kupu ada 132 orang.

Sedangkan kedua pasar tersebut dipilih karena pasar masih tergolong baru, letaknya strategis, pedagang sudah tertata, dan fasilitas juga sudah memenuhi.

"Penerapan e-retribusi merupakan salah satu inovasi dari kami untuk mempermudah pedagang dalam membayar e-retribusi.

Selain itu, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, karena pungutan retribusi sudah tidak menggunakan uang secara langsung. Mengingat uang juga sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19," ungkapnya.

Suspriyanti menegaskan, e-retribusi tidak semata-mata hanya untuk mengurangi kebocoran. Tapi karena dalam rangka era digitalisasi, sehingga pihaknya mengikuti untuk diterapkan di Kabupaten Tegal.

"Kami telah melaksanakan protokol kesehatan di Pasar, yaitu seluruh pedagang wajib mengenakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak.

Selain itu akses untuk masuk ke pasar juga diatur satu pintu, supaya bisa dipantau termasuk pengecekan suhu tubuh," tuturnya.

Sementara itu, Pedagang Ayam Potong di Pasar Pepedan, Nur Aeni mengatakan, Ia memang belum terlalu paham terkait e-retribusi ini, karena memang baru pertama kali diterapkan.

Tapi Ia berharap semoga dengan adanya e-retribusi ini bisa mempermudah, bukan malah mempersulit pedagang. Mengingat tidak semuanya paham dengan teknologi.

"Saya memang belum terlalu paham, tapi ya semoga mempermudah lah. Jangan malah menyulitkan pedagang, karena selama ada corona keadaan juga semakin sulit," imbuhnya. (dta)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE : 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved