Berita Banyumas
Tren Gowes Sepeda Merambah Warga Perkotaan Purwokerto, Penjualan Mencapai 100 Unit Perhari
Sudah dua toko sepeda di kawasan Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto dia sambangi bersama anak perempuannya
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Keinginan membeli sepeda lipat sudah sejak lama dirasakan oleh Esti (40) warga Karanglewas, Purwokerto.
Sudah dua toko sepeda di kawasan Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto dia sambangi bersama anak perempuannya.
Namun sayang, sepeda lipat warna hitam gelap belum dia dapatkan.
• Resmi Diluncurkan, Ini Harga Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro serta Spesifikasinya
• Petugas Bongkar Penjualan Telur Infertil, Ditawarkan Setengah Harga, Ini Bahaya Mengonsumsinya
• Sinopsis Innocent Defendant Episode 6, Tayang di RTV Malam Ini Jam 22.00 WIB
• Promo Superindo Hari Kerja 8-11 Juni 2020, Diskon Buah hingga 45 Persen, Berikut Daftar Lengkapnya
Esti mengaku sengaja mencari sepeda lipat yang memang untuk berolahraga dengan suami dan anggota keluarga yang lain.
"Tujuannya ya untuk olahraga dan memang sudah ingin membeli sepeda buat anak," katanya," kepada TribunBanyumas.com, Rabu (10/6/2020).
Salah satu alasan mengapa ingin membeli sepeda adalah karena adanya wabah covid-19.
Dia dan anggota kelurga lain memang ingin membiasakan hidup sehat dengan berolahraga yaitu bersepeda.
"Suami sudah beli nah ini saya beli buat sendiri dan anak perempuan saya, sehingga bisa bersepeda bareng-bareng," tambahnya.
Esti mengaku ingin membeli sepeda lipat yang anti karat dengan warna gelap.
Euforia ramainya warga membeli sepeda ditengah pandemi covid-19 ini diakui oleh salah seorang penjual sepeda di Toko Sepeda Semarang, Jalan Jenderal Sudirman Purwokerto.
"Mungkin karena covid-19 juga dan mereka ingin hidup sehat, biasanya yang paling sering dicari adalah sepeda lipat," ujar Gita Ramadani.
Gita menuturkan jika tokonya mulai ramai terutama adalah sehabis lebaran.
Kalau hari biasa memang tidak seramai sekarang dan sebelum adanya covid-19 juga tidak seramai ini.
Minat bersepeda berbarengan dengan masa pandemi covid-19 dimana banyak yang ingin bergaya hidup sehat dan bersamaan pula dengan momen habis lebaran sehingga toko sepeda bisa ramai sekali.
"Ini sehari bisa sampai 100 unit sepeda terjual dari semua jenis sedangkan kalau sepi paling hanya 20 unit sepeda," jelasnya.
Sepeda lipat adalah sepeda yang paling banyak diminati saat ini.
Di Toko Semarang sendiri sepeda lipat paling mahal bisa mencapai Rp 8 juta dan yang paling murah disekitaran angka Rp 1.3 juta.
Meskipun ramai, pihak toko tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dimana pembeli yang masuk wajib menggunakan masker, terlihat bagian kasir ditutup dengan menggunakan plastik pembatas dan menyediakan tempat cuci tangan. (TribunBanyumas/jti)