Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Hendi Targetkan Deteksi Penderita Covid-19 di Semarang Sebelum Kritis

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan salah satu target penanganan Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah saat ini, adalah mendeteksi penderita

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengumumkan kabar terbaru jumlah kasus covid-19, Kamis (11/6/2020) 

TRIBUJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan salah satu target penanganan Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah saat ini, adalah mendeteksi penderita sebelum sakit.

Dengan upaya tersebut, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu meyakini, penderita COVID-19 lebih memiliki peluang besar untuk sembuh.

Keyakinan itu pun terlihat dalam angka kesembuhan penderita COVID-19 terkonfirmasi yang cukup tinggi, mencapai 328 orang, atau separuh dari total penderita terkonfirmasi.

Maka dari itu dirinya kembali menekankan, terkait lonjakan angka penderita COVID-19 di Kota Semarang beberapa hari terakhir, salah satunya dipengaruhi oleh upaya deteksi orang tanpa gejala yang dilakukan.

Hendi pun tak menampik adanya kabar penambahan jumlah ASN Pemerintah Kota Semarang yang terkonfirmasi sebagai penderita COVID-19.

"Hasil test swab gelombang 2 di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, ada sekitar 20 yang terkonfirmasi positif COVID-19, yang saat ini sedang menjalani karantina mandiri, juga karantina di Rumah Dinas serta Balai Diklat," terang Hendi.

"Tapi ada beberapa kabar cukup menggembirakan, karena setelah dilakukan swab lagi, lima pejabat struktural sudah dinyatakan negatif, dan lainnya ada 3 staf saya lihat juga sudah dinyatakan negatif," jelasnya.

Wali Kota Semarang tersebut menuturkan jika semua ASN yang terkonfirmasi kondisinya sehat dan tidak memiliki keluhan, atau merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala).

"Jadi upaya ini dilakukan agar COVID-19 tidak baru terdeteksi saat kondisi yang bersangkutan sudah kritis.

Pasien yang meninggal teridentifikasi saat sudah sulit bernafas, harus pakai ventilator, sehingga sebagian tidak tertolong," cerita Hendi.

"Sehingga idealnya seluruh warga Semarang harus di swab, tapi kita harus hitung ketersediaan alat, kemampuan SDM, serta kemampuan finansial yang ada, sehingga hari ini fokus sasarannya adalah masyarakat yang berada di titik keramaian," tekannya.

Untuk itu Hendi mengatakan, dengan pola tes massal yang digencarkan Pemerintah Kota Semarang secara masif, penambahan angka penderita COVID-19 terkonfirmasi adalah hal yang wajar.

"Sehingga nambah terus, nambah terus, nambah terus, ya nggak apa-apa. Karena hasil itu memang digunakan untuk melakukan pemetaan," aku Hendi.

"Kita kemudian dapat menentukan wilayah mana yang harus dikencangkan, wilayah mana yang harus disekat, siapa saja yang harus dikarantian, dan sebagainya," imbuhnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved