Berita Semarang
30 UKM Kuliner Kota Semarang Selesai Pelatihan Program Madhang, Hendi: Jadi Bekal di saat Pandemi
Program Pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) bidang masakan rumahan yang diselenggarakan oleh Sampoerna Untuk Indonesia bekerjasama
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program Pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) bidang masakan rumahan yang diselenggarakan oleh Sampoerna Untuk Indonesia bekerjasama dengan BEDO (Business & Export Development Organization) melalui program MADHANG telah selesai.
Program pelatihan intensif kepada 30 UKM kuliner kota Semarang selama 6 bulan ini telah resmi ditutup oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Hendi, sapaannya mengatakan, pihaknya mendukung penuh terhadap program tersebut.
• Lihat Polisi Diserang di Pinggir Jalan, Pria Ini Bukannya Bantu Malah Berfoto Selfie
• Lebih dari 3 Ribu Orang Indonesia, Vietnam dan Filipina Pindah Jadi Warga Negara Taiwan
• Gara-gara Ucapan Anang Hermansyah, Aurel Bersikap Begini ke Krisdayanti
• Pencairan Insentif Kartu Pra Kerja Lamban, Fitur Ganti Rekening Bermasalah, Ini Jawaban Admin
Situsi Covid -19 inj mengharuskan masyarakat untuk tetap dirumah sehingga diperlukan ide-ide dan inovasi baru.
Diharapkan, dengan adanya program MADHANG selama 6 bulan ini dapat memberikan bekal berjualan dengan manajemen yang lebih baik kepada para UKM.
"Pemerintah kota Semarang mengapresiasi program Madhang yang sudah dijalankan oleh Sampoerna Untuk Indonesia Bersama BEDO dan aplikasi Madhang.
Saat ini kita mengalami pengalaman yang baru terkait situasi Covid-19 dimana tiba-tiba ada pembatasan kegiatan maayarakat.
Masyarakat harus dirumah, sehingga perlu ide-ide baru dan inovasi baru," ujar Hendi, dalam keterangan terulis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya, standard kesehatan dan strategi bisnis yang sudah dilatih oleh tim Trainer BEDO dalam program ini paling tidak dapat memberikan bekal berjualan dengan konsep manajemen yang lebih baik.
Ditambah, dengan keterlibatan Sampoerna Untuk Indonesia yang juga memberikan bantuan bedah dapur dan pengadaan alat untuk UKM-UKM terpilih.
Sementara, Program Manager BEDO Jeff Kristanto menuturkan, pemberdayaan UKM melalui masakan rumahan dapat menambah dan membangkitkan kembali resep masakan keluarga, sehingga menjadi nilai ekonomis yang lebih, serta dapat membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dimulai dari ibu-ibu rumah tangga.
“Program ini dimulai dengan tujuan memberdayakan UKM melalui ibu rumah tangga sehingga bisa menambah sekaligus membangkitkan kembali resep masakan keluarga yang otentik kota Semarang.
Sampoerna Untuk Indonesia di dalam program ini ingin mengangkat taraf hidup keluarga sekaligus mengangkat kearifan lokal untuk melestarikan masakan warisan," ungkapnya.
Dikatakannya, pogram ini berjalan sejak awal Desember 2019.
Program dan materi telah disampaikan dengan metode “arisan”, yaitu para Trainer hadir di rumah UKM bersama dengan 5 UKM lainnya sehingga proses pembelajaran lebih santai serta tidak mengganggu jam kerja para UKM.
"Materinya antara lain pelatihan tentang penataan barang, pembukuan usaha, menentukan harga jual, mengemas dan menampilkan produk, inovasi produk, pengetahuan tentang keselamatan kerja sampai pada proses produksi yang higienis," sebutnya.
Dia melanjutkan, pihaknya juga melakukan perubahan terkait dengan penerima manfaat untuk program bedah dapur dan bantuan alat, serta menambahkan program penayangan iklan di Facebook serta promo di Grabfood dan Go-food dengan tujuan untuk menambah semangat serta membantu UKM pada situasi saat ini. (eyf)
• 10.000 Alat Rapid Test Disiapkan untuk Santri di Kendal
• Peran Arsitek di Masa Pandemi, Bonaficius Bayu: Fabrikasi Cepat Melalui Modul Arsitektur
• Yulianto: Insentif Tenaga Medis yang Tangani Covid-19 Akan Masuk ke Rekening Pribadi
• KA Reguler Beroperasi Kembali, Stasiun Poncol Semarang Mulai Naik dan Turunkan Penumpang