PIP Semarang
Kisah Kurniawan Putra Pekalongan Sukses Jadi Wisudawan Terbaik Nautika PIP Semarang
Ingin selalu membanggakan orang tua menjadi motto Muhammad Kurniawan Wahyu Widayat (23) satu di antara Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ingin selalu membanggakan orang tua menjadi motto Muhammad Kurniawan Wahyu Widayat (23), Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Untuk mewujudkan hal itu, Taruna asal Kota Pekalongan tersebut tak henti belajar.
Meski jauh dari keluarga dan menjadi perantau, dia berhasil membuktikan usaha kerasnya.
Dalam wisuda ke-90 di gedung serba guna PIP Semarang, ia menjadi lulusan terbaik Prodi Nautika.
Kurniawan pun mendapatkan lencana Kartika Niti Jogja dan didaulat menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,45.
Ia menceritakan semua perjuangannya selama menempuh pendidikan tak lepas dari doa kedua orangtua.
"Saya yakin langkah saya selalu mendapat ridho orangtua, maka dari itu saya bersyukur bisa lulus dengan predikat terbaik," katanya, Rabu (10/6/2020).
Disiplin waktu juga menjadi pedoman anak pasangan Sunarti dan Waloyo itu.
"Menurut saya disiplin dan bisa mengatur waktu secara baik tidak kalah penting dalam menggapai kesuksesan. Saya terapkan hal itu sebelum masuk ke PIP," jelasnya.
Ia menceritakan alasan masuk PIP karena punya cita-cita menjadi nahkoda sejak kecil.
"Saya menuntut ilmu di SD Muhammadiyah Pekalongan, lalu meneruskan ke SMPN 2 Pekalongan, dan SMAN 3 Pekalongan. Di jenjang sekolah dasar saya punya cita-cita jadi nahkoda. Untuk itu setelah lulus jenjang menengah atas, saya langsung minta restu orang tua untuk melanjutkan ke PIP Semarang," paparnya.
Menjadi lulusan terbaik di Prodi Nautika, tak lantas menjadikan Kurniawan puas diri, menurutnya masih ada tantangan yang menantinya untuk mewujudkan impian.
"Setelah lulus pastinya saya memasuki dunia kerja, dan akan banyak tantangan. Untuk itu saya tidak mudah puas diri, dan akan terus belajar untuk menjadi nahkoda," ucapnya.
Sebagai putra daerah, Wahyu ingin mengangkat nama PIP serta Kota Pekalongan lewat prestasi dalam karirnya.
"Saya dilahirkan di Kota Pekalongan. Sebagai putra daerah tentu punya keinginan mengangkat tempat kelahiran. Kalau ada kesempatan mengabdi di Kota Batik terutama di bidang pelayaran pasti saya sangat senang," terang Wahyu.