UKSW SALATIGA
FKIP UKSW latih guru Salatiga menerapkan metode pembelajaran inovatif
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) tak hanya melahirkan calon guru, melainkan juga berperan aktif
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) tak hanya melahirkan calon guru, melainkan juga berperan aktif memberikan pelatihan bagi para guru yang berada di Kota Salatiga. FKIP kembali menggelar pelatihan bertajuk “Pelatihan Implementasi Model SAVIR: Model Pembelajaran Inovatif dengan Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR)” bagi para guru di jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Acara yang berlangsung di kelas tematik UKSW Satu Hati ini merupakan program hibah riset pada skema penelitian fundamental reguler dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam mendukung transformasi digital di dunia pendidikan serta memperkuat kapasitas guru menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21.
Kegiatan ini dipimpin oleh Tri Nugroho Budi Santoso, S.Pd., M.Pd., bersama tim pengembang SAVIR yang terdiri dari dosen dan mahasiswa FKIP. Model SAVIR merupakan singkatan dari Study of Case, AI, Visualization with AR, Interaction, and Reflection. Model ini dirancang untuk menumbuhkan pembelajaran mendalam di mana siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengalami proses belajar yang bermakna, kontekstual, dan menyenangkan.
Guru Harus Berinovasi
Menurut Tri Nugroho, penerapan SAVIR menekankan tiga nilai utama, yaitu kesadaran penuh, kegembiraan belajar, dan makna pembelajaran. “Guru masa kini harus berani berinovasi. Pembelajaran tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tapi tentang membangun kesadaran dan rasa ingin tahu dengan bantuan teknologi seperti AI dan AR,” ujar Tri Nugroho dalam rilis yang dikirim pada Rabu (12/11/2025).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif, personal, dan kontekstual. “Dengan model ini, pembelajaran tidak hanya bertahan pada metode konvensional, tetapi juga berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan zaman, menjadikan guru dan siswa sebagai bagian aktif dari transformasi pendidikan digital di Indonesia,” jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung secara interaktif ini menghadirkan suasana akrab antara peserta. Selama pelatihan, para guru mempraktikkan lima tahapan penerapan model SAVIR, mulai dari Study of Case, menganalisis kasus pembelajaran sesuai bidang studi, dilanjutkan dengan AI Exploration menggunakan platform kecerdasan buatan Gemini untuk mengeksplorasi materi ajar secara mendalam.
Pada tahap Visualization with AR, peserta scan barcode media pembelajaran interaktif berbasis Augmented Reality, kemudian melakukan Interaction melalui diskusi dan simulasi pembelajaran digital. Kegiatan diakhiri dengan tahap Reflection, di mana guru merefleksikan pemahaman dan rencana penerapan di sekolah masing-masing.
Pelatihan implementasi Model SAVIR menunjukkan komitmen nyata para pendidik di Kota Salatiga dalam mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Penerapan AI dan AR dalam model ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, bermakna, dan berpusat pada peserta didik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk terus beradaptasi dan berinovasi, menghadirkan proses belajar yang kreatif, kolaboratif, serta selaras dengan tuntutan perkembangan pendidikan di era digital.
Pembelajaran Inovatif
Pelatihan ini berhasil memperluas pengetahuan dan memberikan pengalaman baru bagi para guru. Guru-guru antusias mencoba aplikasi AR yang menampilkan objek 3D dalam pembelajaran, dan banyak di antara mereka mengaku baru pertama kali menggunakan teknologi AI dan AR secara langsung dalam konteks pembelajaran. Mulyati, S.Pd, guru SMK Negeri 1 Salatiga, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh FKIP ini.
“Saya sangat terkesan saat mencoba aplikasi AR dalam pembelajaran Pelayanan Prima. Objek 3D yang muncul membuat konsep Pelayanan Prima jadi lebih mudah dijelaskan kepada siswa. Ini pengalaman baru, saya merasa teknologi seperti ini bisa membuat anak-anak lebih aktif serta tertarik untuk belajar,” ujarnya dengan semangat.
Pelatihan ini merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Pelatihan ini menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu pendidikan berkualitas dan ke-17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 65 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salah Satu Hati UKSW!(***)
| Penutupan Bulan Bahasa 2025 SMPK Satya Wacana rayakan bahasa, budaya, semangat pemuda |
|
|---|
| Welcoming Party OMB UKSW dorong UMKM, talenta, dan keberagaman |
|
|---|
| Tradisi Bakar Batu Hangatkan Rangkaian UISPP 2025 di UKSW |
|
|---|
| Spiritualitas Lasallian yang memadukan iman dan ilmu dalam budaya organisasi FEB UKSW |
|
|---|
| The Changcuters Guncang UKSW: Welcoming Party 2025 OMB Berlangsung Meriah di Tengah Gerimis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117_uksw864.jpg)