Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Terdampak Corona, Penjualan di Toserba Yogya Slawi Menurun Terutama Bagian Fashion

Bahkan, wahana bermain waterboom yang ada di Toserba Yogya Slawi juga mengalami penurunan hampir diatas Rp 500 juta

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Foto Store Manager Yogya Mall, Hadi Wibowo, saat menghadiri konferensi pers memasuki era New Normal bagi pelaku bisnis di Kabupaten Tegal, Kamis (11/6/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Menjadi salah satu bisnis yang terdampak pandemi corona, Toserba Yogya secara corporate mengalami penurunan penjualan terutama di bidang Fashion.

Bahkan, wahana bermain waterboom yang ada di Toserba Yogya Slawi juga mengalami penurunan hampir diatas Rp 500 juta.

Hal ini disampaikan oleh Store Manager Yogya Mall, Hadi Wibowo, saat menghadiri konferensi pers memasuki era New Normal bagi pelaku bisnis di Kabupaten Tegal, Kamis (11/6/2020).

Dijelaskan, secara nasional untuk cabang Toserba Yogya di Kabupaten Tegal masih tergolong ramai. Karena konsumen nya masih berkenan untuk datang ke lokasi langsung.

Berbeda dengan yang ada di Kota Besar, karena mereka lebih memilih opsi untuk berbelanja secara online. Karena dari pihak Toserba Yogya sendiri menyediakan layanan belanja via aplikasi whatsapp.

"Maka, salah satu upaya kami untuk tetap bertahan yaitu menguatkan penjualan secara online. Dalam hal ini memanfaatkan aplikasi whatsapp.

Adapun belanja via online ini sudah berlangsung kurang lebih 1,5 bulanan, tapi memang penjualan belum stabil terutama bagian fashion," jelas Hadi Wibowo, pada Tribunjateng.com, Kamis (11/6/2020).

Tidak hanya bagian Fashion yang penjualannya belum stabil, diakui oleh Hadi, pada bagian area bermain dan food court juga mengalami penurunan sangat drastis.

Apalagi di wahana waterboom yang ada di Toserba Yogya Slawi, mengalami penurunan sampai ratusan juta rupiah.

"Di wahana bermain waterboom, belum lama ini saya cek penurunan nya hampir mencapai lebih dari Rp 500 juta.

Jadi kami memang benar-benar terdampak setelah adanya wabah pandemi corona ini. Namun kami sangat paham dengan kondisi saat ini, terpenting kami tetap mematuhi imbauan dari pemerintah," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Tegal, Sabillillah Ardie mengatakan, kondisi yang terjadi pada bulan Januari 2020 lalu, banyak mengalami perbedaan di bulan Juni saat ini.

Maksudnya? Katakan saja dalam hal penjualan di bidang Fashion. Mungkin pada Januari Fashion masih menjadi barang dagangan yang laku, sedangkan di bulan Juni Fashion menjadi barang yang kurang diminati (tidak laku).

Begitu juga, lanjutnya, dengan masker yang pada bulan Januari harganya masih cenderung normal (wajar). Tapi pada bulan Juni harganya melambung dan tidak wajar seperti sebelum-sebelumnya.

"Artinya, dunia saat ini sudah berubah dibandingkan bulan Januari lalu. Maka, jika dunianya berubah kenapa manusianya mau tetap sama. Maksud saya, dari segi perdagangan juga harus sudah mulai berinovasi jangan menggunakan pola lama terus menerus," paparnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved