Berita Kabupaten Tegal
Terdampak Corona, Penjualan di Toserba Yogya Slawi Menurun Terutama Bagian Fashion
Bahkan, wahana bermain waterboom yang ada di Toserba Yogya Slawi juga mengalami penurunan hampir diatas Rp 500 juta
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Ardie menyebut, semua pedagang dalam hal ini pelaku bisnis di bidang retail entah mall atau swalayan, harusnya sudah bisa melihat apa barang yang saat ini diminati dan tidak diminati oleh masyarakat.
Sehingga stok yang disediakan harusnya barang yang saat ini memang diminati oleh masyarakat saja.
Sama halnya dengan pelaku industri kecil, seperti UKM-UKM berhenti memproduksi barang yang tidak akan laku di masa pandemi seperti sekarang ini.
Ditegaskan, pelaku UKM berhenti menjual atau memproduksi barang yang sekiranya akan sulit dijual dan dipasarkan dengan adanya pembatasan kegiatan manusia seperti sekarang ini.
"Jadi contohnya misal ada yang menjual kue basah, karena sudah tidak bisa sebebas itu untuk berinteraksi langsung satu sama lain, maka beralihlah ke kue kering yang mungkin bisa lebih tahan lama," ujarnya.
Pada kesempatan ini, Ardie berpesan kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Tegal, Adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau transisi memang butuh usaha dan inilah yang harus dilakukan bersama-sama.
Sehingga di masa transisi ini masyarakat semuanya harus tetap bisa produktif dan aman.
"Karena jika hanya produktif saja itu tidak aman, sedangkan aman saja itu tidak produktif karena di rumah saja. Maka dari itu, mari kita produktif dan aman di masa pandemi Covid-19 ini," Ajak Ardie. (dta)