Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Comunity

Anggota Compac Percaya Diri dan Mudah Urus SIM D

Anggota Comunitas Motor Penyandang Cacat merasa percaya diri dan senang dengan adanya wadah Keluarga Besar Bikers Semarang (KBBS).

Istimewa
KEGIATAN BERSAMA - Sejumlah anggota berbagai klub motor berkumpul dan foto bersama saat menggelar kegiatan KBBS, beberapa waktu lalu. Foto diambil pada 2019 silam sebelum terjadi pandemi Covid-19. (ist) 

Anggota Comunitas Motor Penyandang Cacat merasa percaya diri dan senang dengan adanya wadah Keluarga Besar Bikers Semarang (KBBS). Selain dikenal publik, bengkel khusus motor difabel milik Compac makin laris.

TRIBUNJATENG.COM  -- Keberadaan Keluarga Besar Bikers Semarang (KBBS) membawa manfaat tersendiri bagi para anggota klub motor. Di antaranya yang dirasakan Suwanto, anggota Comunitas Motor Penyandang Cacat (Compac) Kota Semarang.

Kurang dikenal dan minder untuk bersosialisasi dengan orang lain juga dirasakan Suwanto dan anggota Compac lainnya. Kondisi keterbatasan fisik menjadi penyebab kekhawatiran tersebut.

Namun, kini kepercayaan dirinya telah berubah sejak bergabung dalam KBBS yang notabene terdiri dari berbagai klub motor. Di KBBS, dirinya dan teman-teman difabel lainnya mendapat sambutan baik layaknya keluarga sendiri.

"Dulunya kami merasa minder karena khawatir tanggapan masyarakat tentang kondisi kami. Namun setelah berkumpul banyak klub motor di KBBS, kami jadi percaya diri," kata Suwanto kepada Tribun Jateng, Jumat (12/6).

Tak hanya kepercayaan diri, para biker difabel itu pun saat ini lebih berani membuka diri dengan dunia luar.

Bahkan, klub motor roda tiga yang didirikannya bersama para difabel lain semakin dikenal banyak orang.

Dengan dikenalnya Compac, kata Suwanto, berdampak pada banyaknya pelanggan yang datang meminta bantuan ke bengkel khusus motor difabel yang dikelola bersama teman-temannya. Sehingga, klubnya dapat pemasukan lebih dibanding sebelumnya.

"Sekarang banyak yang datang ke bengkel motor roda 3 yang kami kelola. Sehingga ada pemasukan lebih. Dari situ, ada pemasukan untuk kas klub kami," tuturnya.

Uang kas hasil dari bengkel tersebut digunakan untuk berbagai hal termasuk membiayai kegiatan para difabel. Padahal, dulunya mereka mengandalkan bantuan dari donatur untuk bisa berkreasi.

"Sekarang kami bisa lebih mandiri dengan uang kas itu tanpa harus mengandalkan donatur," tandasnya.

Diterangkannya, persoalan yang kerap dialami para difabel yaitu dalam mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM). Perbedaan SIM bagi motor roda 3 yaitu SIM D atau khusus. Melalui KBBS, kini para biker difabel pun diberi kemudahan.

Manfaat juga dirasakan anggota KBBS dari klub Motor Independen Semarang (Mois). Sekretaris Mois, Ahmad Nur Arief mengatakan, dengan adanya KBBS, pihaknya merasa lebih nyaman beraktivitas bersama anggota klub motornya.

"Yang paling meresahkan itu kalau kami dianggap miring seperti geng motor. Tapi sejak adanya KBBS, anggapan itu tidak ada lagi," katanya.

Anggapan miring, katanya, berangsur menghilang setelah ditunjukkan ke masyarakat melalui berbagai kegiatan yang digelar KBBS bersama pihak kepolisian. Secara tidak langsung, hal itu membangun paradigma jika klub motor merupakan mitra kepolisian dan berbeda dari geng motor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved