Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Heboh Hasil Rapid Test Pria Ini Reaktif Hamil, Keluarga Ngamuk Geruduk Tempat Karantina

Pria bernama Ariyanto Boik itu, merupakan pelaku perjalanan dari area risiko. Hasil rapid test ternyata reaktif hamil.

Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
ILUSTRASI - Sampel rapid test oleh Dinkes Kendal di Pasar Gladak Kaliwungu, Selasa (9/6/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KUPANG - Seorang pria di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak menduga setelah ia menjalani rapid test dalam proses isolasi di rumah susun setempat, hasilnya mengejutkan.

Pria bernama Ariyanto Boik itu, merupakan pelaku perjalanan dari area risiko. Hasil rapid test ternyata reaktif hamil.

Hal itu, membuat keluarga besarnya marah dan mendatangi lokasi karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Keluarga marah, lantaran hasil laporan yang dikeluarkan oleh laboratorium rumah sakit setempat, bukanlah hasil tes Covid-19, melainkan hasil tes kehamilan.

Pencairan Insentif Kartu Pra Kerja Lamban, Fitur Ganti Rekening Bermasalah, Ini Jawaban Admin

WHO Peringatkan Indonesia soal Persiapan New Normal, Ada Tindakan yang Tak Bisa Ditawar 

Viral Video Curhat Guru Honorer Sebut Gajinya Lebih Kecil dari Nilai Ulangan Nobita

Update Corona di Indonesia: Tambah 1.014 Kasus, Total Ada 37.420 Kasus Covid-19

Sejumlah keluarga Ariyanto Boik datangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk memprotes hasil rapid tes.
Sejumlah keluarga Ariyanto Boik datangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk memprotes hasil rapid tes. (Istimewa)

"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," ungkap kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6/2020).

Ferdinan menyebut, hasil rapid test itu terasa aneh dan membuat keluarga bingung.

Ferdinan pun mengaku, saat ini masih berada di lokasi karantina dan belum ada jawaban dari pihak pengelola karantina terhadap hasil tersebut.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan keluarga lainnya, Naomi Toulasik, yang menyebut kalau keluarga meragukan hasil rapid test itu.

Naomi menduga, petugas kesehatan yang menangani pasien orang dalam pemantauan maupun pelaku perjalanan dari area risiko di Rusun Ne'e tidak menjalankan tugas secara baik, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak sesuai dengan tujuan pemeriksaannya.

Dia pun meminta para petugas medis tidak main-main dengan virus yang mematikan itu.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegas dia. Dia berharap, para petugas medis bisa bekerja secara profesional.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek, mengaku, belum mengetahui hal itu.

"Saya belum dapat laporannya, jadi bisa langsung dengan (hubungi) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao," ujar dia singkat.

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Rote Ndao, Widianto Adhy, hingga saat ini belum merespons telepon dari Kompas.com.(*)

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved