Berita Regional
Reva Dengar Suara Gagak Saat Main Game Online Bareng Nicky Sehari Sebelum Nicky Dibunuh Ayahnya
Pelaku diketahui bernama Robby, yang merupakan ayah dari dua anak yang ia bunuh.
TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Pembunuhan satu keluarga di Balaraja, Kabupaten Tangerang menjadi perhatian masyarakat.
Pelaku diketahui bernama Robby, yang merupakan ayah dari dua anak yang ia bunuh.
Peristiwa berdarah itu terjadi di bilangan Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang hari Kamis (11/6/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
• Viral Ibu Cekik Bayinya Berusia 8 Hari, Videonya Dipasang di Status Whatsapp Agar Dilihat Sang Pacar
• Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver
• Akal Bulus Hadi Guru SMP Bergaya Fotografer Perdayai 25 Wanita Foto Tanpa Busana dan Disetubuhi
• Ariyanto Pria Tulen Dinyatakan Reaktif Hamil oleh Tim Medis Karantina Seusai Ikut Rapid Test Corona
Saat itu Robby terlebih dahulu membunuh anak pertamanya Nicky (14) dengan cara melilitkan tali tambang ke leher.
Kemudian, Robby diduga juga langsung membunuh anak bungsungnya, GA (3) dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas.
Peristiwa berdarah itu tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi teman-teman sekolah Nicky. Nicky tercatat sebagai pelajar SMPN 1 Balaraja kelas 8.
"Sempat punya firasat," ujar Reva satu dari teman sekolah Nicky dikutip dari Warta Kota di kediaman korban, Jumat (12/6/2020).
Menurut Reva, Nicky di sekolah selalu ceria.
Lalu, sesaat sebelum peristiwa ini terjadi Nicky diketahui membuat status WhatsApp.
"Beberapa jam sebelum kejadian, Nicky tulis status di WhatsApp," katanya.
"Di statusnya tulisannya hees keun moal bener (tidurin enggak bener)," kata Reva.
Remaja berusia 14 ini membuat status di aplikasi WhatsApp sekitar pukul 00.30.
Nicky sendiri diketahui dibunuh dengan cara dicekik lehernya pada Kamis (11/6/2020) pukul 01.30.
Selain itu, sehari sebelum pembunuhan tersebut ada sesuatu yang janggal saat Nicky bermain game online bersama teman-temannya. Kejanggalan itu adalah suara bunyi burung gagak.
"Ada suara burung juga, mitosnya kalau ada bunyi burung itu ada yang meninggal dunia. Sebelum kejadian, korban sempat main game online sama teman-teman juga," ungkapnya.
Rekan Korban Mengira Prank
Rekan sekolah Nicky sempat menganggap peristiwa pembunuhan itu prank atau ulah jahil.
"Enggak nyangka sih bisa begini, dikirain itu prank," ujar Reva (14) teman sekelas Nicky saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/6/2020).
"Infonya sudah ramai di grup WhatsApp. Kita-kita ngiranya prank," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh rekan sebaya korban yakni Gita (14).
Gita menyebut bahwa Nicky itu berkepribadian baik.
"Anaknya asyik, makanya kita nyangkanya prank. Eh ternyata dikasih kabar sama guru, kalau kejadian itu ternyata benar. Semua pada nangis, sedih," kata Gita.
Sosok Pelaku
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam mengungkap kepribadian pelaku bernama Robby.
Ia menjelaskan ada 4 saksi yang dimintai keterangan dalam kasus ini.
"Keempat saksi itu di antaranya tetangga dan iparnya," ujar Ade saat dijumpai Warta Kota di tempat kejadian perkara, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/6/2020).
Hasil otopsi pun menunjukan bahwa pelaku telah melakukan kekerasan terhadap anaknya.
Robby dengan sadis mencekik Nicky dan memasukan adiknya ke dalam tong yang berisi air.
"Untuk kejiwaan pelaku kami belum tahu," ucapnya.
Namun Ade menyebut bahwa pelaku kerap kali berperilaku kasar.
Sehingga membuat istrinya menjadi trauma dan pergi dari rumah itu.
Menurut Ade, Pelaku sifatnya tempramental.
"Sebelum kejadian, pelaku dan istrinya cek cok mulut," kata Ade.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan Robby merupakan pelaku tunggal pembunuh buah hatinya yang berakhir dengan mengakhiri hidupnya sendiri.
"Berdasarkan fakta penyidikan seperti itu (pelaku tunggal) tidak ada lagi orang yang masuk ke rumah sebelum ditemukan tiga jenazah oleh saksi," jelas Ade di lokasi kejadian, Jumat (12/6/2020).
Robby sendiri mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang berisi limbah sampah plastik.
Fakta pelaku tunggal dikuatkan dengan hasil forensik yang menunjukan ada luka jeratan di leher Robby dan posisi menggantung saat ditemukan.
"Melakukan pembunuhan kedua anaknya dan bunuh diri dengan cara gantung diri berdasarkan fakta autopsi," sambung Ade.
Kendati demikian, Robby pun turut tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di ruangan penuh limbah plastik di rumahnya.
"Dapat diduga Robby terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC (14)," terang Teguh kepada TribunJakarta.com.
Sebelum gantung diri, diketahui Robby terlebih dahulu mencabut nyawa anak pertamanya, NC (14) dengan mencekiknya menggunakan tali tambang.
Kemudian, Robby langsung membunuh anak bungsungnya, GA (3) dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas.
Setelah meninggal, pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang.
Robby tega membantai buah hatinya sendiri diduga karena masalah rumah tanggal dengan istrinya, Lala, sehari sebelum kejadian.
"Beberapa jam sebelum kejadian jam 22.00 WIB ada cekcok antara Robby dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan," kata Ade.
"Kamu akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak-anak lagi," ucap Robby sang Pembunuh satu keluarga di Balaraja Kabupaten Tangerang, Jumat (12/6/2020).
Ucapan sadis itu ditirukan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat menyambangi TKP pembunuhan di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Usut punya usut, Robby tega mengakhiri dua buah hatinya berinisial NC (14) dan GA (3) pada Kamis (11/6/2020) dini hari karena cekcok dengan istrinya, Lala.
Pengakuan Mertua
Namun, setelah membunuh keduanya, Robby pun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang penuh limbah plastik.
"Penyebab R melakukan ini yang pertama adalah sejak pertengahan puasa, R sering cekcok mulut," jelas Ade.
"Berdasarkan keterangan ibu mertua, R ada pengancaman pembunuhan terhadap istrinya dan akhirnya istri korban meninggalkan rumah ini," tambah dia.
Ikhwal pertengkaran keduanya pun terjadi sekitar medio Juni 2020 yang membuat Lala minggat dari rumah.
Cekcok kembali memanas saat Lala pulang ke TKP pada Rabu (10/6/2020) sekira pukul 22.00 WIB dan Robby mengancam akan membunuh anak-anaknya.
"Beberapa jam sebelum kejadian jam 22.00 WIB ada cekcok lagi antara R dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan," ucap Ade.
Dari hasil keterangan mertua dan keluarga pelaku, Robby memang diketahui mempunyai penyakit darah tinggi.
"Sejauh ini keterangan ibu mertua, bahwa pelaku punya sifat tempramental. Sudah pernah dua kali ancaman pembunuhan kepada istri," tutur Ade. (TribunJakarta.com/WartaKota)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sebelum Dibunuh Ayahnya, Nicky Tulis Status di WhatsApp, Isinya Bikin Merinding,.
• Sosok Lettu Vira Yudha Korban Heli Jatuh di Kendal Dikenal Mengayomi Keluarga
• Omzet Naik hingga 200 Persen, Yosua Bisa Jual Puluhan Unit Sepeda per Hari
• Benarkah Telur Infertil Tidak Bergizi dan Berbahaya Dimakan? Ini Jawaban Ahli Gizi UGM Yogyakarta
• Viral Video TikTok Rika Bilang Lebih Enak Sama Suami Orang Dibanding Brondong, Ini Faktanya