New Normal 2020
HARI PERTAMA Pembelajaran di Era New Normal di SMP Negeri 1 Pangkah, Siswa dan Guru Pakai Masker
Hari pertama pelaksanaan skenario simulasi pembelajaran di era New Normal, bagi siswa SD dan SMP di Kabupaten Tegal sudah mulai terlihat
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Hari pertama pelaksanaan skenario simulasi pembelajaran di era New Normal, bagi siswa SD dan SMP di Kabupaten Tegal sudah mulai terlihat.
Siswa mulai berdatangan ke sekolah dan tidak lupa mengenakan masker, seperti pantauan tribunjateng.com di SMP Negeri 1 Pangkah, Senin (15/6/2020).
Pantauan tribunjateng.com sekitar pukul 06.35 WIB, siswa sudah terlihat mulai berdatangan ke sekolah. Ada yang diantar oleh orangtua, ada juga yang menggunakan sepeda atau kendaraan sendiri.
Setiap siswa yang terlihat memasuki sekolah, mereka semuanya mematuhi salah satu protokol kesehatan yang dianjurkan yaitu mengenakan masker.
Adapun bagi siswa yang kedapatan belum mengenakan masker ketika akan masuk ke area sekolah, langsung mendapat teguran dari petugas pengamanan sekolah (satpam).

Sebelumnya, Kepala Dikbud Kabupaten Tegal, Akhmad Wasari menuturkan, simulasi pembelajaran di era New Normal akan dilaksanakan mulai tanggal 15 - 20 Juni 2020 (Senin - Jumat).
Di 54 Sekolah Dasar (SD) dan 10 SMP yang tersebar di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal.
"Namun bagi kawasan yang ternyata masih masuk dalam kategori zona merah, pelaksanaan simulasi nya kami batalkan.
Adapun di Kabupaten Tegal ada tiga wilayah yang simulasinya tidak jadi dilaksanakan, karena demi kebaikan bersama juga," kata Wasari, beberapa waktu lalu pada tribunjateng.com.
Dijelaskan, regulasinya siswa masuk sekolah seperti biasa pukul 07.00 WIB. Tapi tidak ada jam istirahat dan pukul 10.20 WIB pembelajaran selesai siswa boleh pulang.
Selain itu per mata pelajaran hanya sekitar 20 menit untuk SD, dan 25 menit untuk SMP. Jadi sudah benar-benar disesuaikan sedemikian rupa.
Tidak hanya dari segi jam pelajaran yang dikurangi, tapi jumlah siswa yang mengikuti kelas pun diatur supaya tidak menumpuk di hari yang sama.
Wasari memaparkan, semisal di satu sekolah jumlah siswanya ada 30 anak dalam kelas. Maka supaya Physical Distancing tetap bisa dilakukan, pola nya dibagi menjadi dua kelas.
Jadi 15 anak katakan berangkat hari Senin, nanti sisanya 15 siswa lagi berangkat pada hari berikutnya.
Tapi nantinya tetap diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, terutama ketika libur. Jadi ditekankan, sistemnya sehari masuk, sehari tidak, jadi seminggu siswa masuk tiga kali.
Maka, jika simulasi pembelajaran ini berhasil, Wasari mengatakan, pihaknya ingin menetapkan sistem tersebut pada saat tahun ajaran baru nanti.
"Masyarakat harus paham, ini merupakan bentuk simulasi untuk penerapan nanti. Maka, ketika selama lima hari berjalan dengan efektif, anak dan sekolah bisa memenuhi protokol kesehatan, mungkin saja pada tanggal 13 Juli 2020 (saat tahun ajaran baru) sistem ini bisa dilaksanakan. Tapi ini masih mungkin, bergantung hasil evaluasinya seperti apa," jelasnya.
Mendekati pukul 07.00 WIB, guru mulai terlihat berjaga di area gerbang depan sekolah dengan mengenakan pelindung wajah (face shield) dan mengecek suhu para siswa yang akan memasuki sekolah. (dta)
• HEBOH Aktor India Bunuh Diri, Sushant Singh Rajput Ditemukan Tewas Gantung Diri
• FOKUS : Pasar Ilang Kumandange
• Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Hari Ini Senin 15 Juni 2020 Buka di Tiga Lokasi