Berita Banyumas
Banyumas Sudah Masuk Zona Hijau, Bupati: Masih Menyisakan 4 Klaster yang Mesti Dirampungkan
Akan tetapi Bupati Banyumas, Achmad Husein mengingatkan supaya masyarakat harus tetap waspada, dan hati-hati.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Berdasarkan rilis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas sudah masuk dalam zona hijau covid-19 atau daerah dengan risiko rendah.
Akan tetapi Bupati Banyumas, Achmad Husein mengingatkan supaya masyarakat harus tetap waspada, dan hati-hati.
Karena sesungguhnya Banyumas masih memiliki beberapa persoalan yang mesti diselesaikan.
• Banyumas Dapat Lampu Hijau dari Dinkes Jateng, Siap Terapkan New Normal
• Kondisi Kesehatan Donald Trump Jadi Sorotan, Langkahnya Pendek, Angkat Gelas Pakai 2 Tangan
• Kronologi Pesawat Tempur Jatuh di Riau, Pilot Laporkan Tejadi Keanehan Mesin Jelang Mendarat
• Proyek Tol Yogya-Solo-Bawen Masuk Tahap Penetapan Lokasi, Fokus di Boyolali hingga Karanganyar
Masih ada beberapa Klaster yang mesti dirampungkan penanganannya.
Pertama adalah dari Klaster Gowa, yaitu dari 36 orang yang terkonfirmasi positif yang sudah sembuh ada 34 orang, dan masih ada 2 orang yang belum sembuh.
Kedua adalah Klaster Sokawera, dimana walau sudah ditutup dan sempat memberlakukan karantina wilayah, tetapi masih perlu pengamatan selama 2 minggu kedepan.
"Kira-kira sampai 25 Juni 2020 pengamatan 14 hari, apabila tidak ada muncul lagi, kita sudah rapid test banyak kalau tidak ada lagi maka sudah bisa di close," kata bupati kepada TribunBanyumas.com, Selasa (16/6/2020).
Ketiga adalah klaster Tipar Kidul, juga sudah melakukan serangkaian pelacakan terhadap tetangga dan saudara-saudaranya.
"Hasil tes tetangganya negatif tapi kita masih perlu waspada dan tunggu sampai 14 hari kedepan," tambahnya.
Keempat adalah Klaster Kebasen, dimana pasien yang telah meninggal dunia ternyata positif covid-19.
Setelah dicek kepada keluarganya ternyata cucunya yaitu bayi berumur 1 tahun juga terkonfirmasi positif covid-19.
Kemudian anaknya atau Bapak dari si Bayi juga positif covid-19.
"Kita swab semua tetangganya sekitar 20 orang dan baru keluar hasilnya pada rabu esok," tambahnya.
Sekiranya 4 klaster itu dapat diselesaikan dengan baik maka covid-19 di Banyumas dapat segera hilang.
Namun demikian, bupati menjelaskan jika Banyumas dan Purwokerto adalah daerah yang dinamis.
Banyak pendatang keluar dan masuk dengan mobilitas yang tinggi ke luar daerah terutama ke kota-kota besar di Indonesia. (jti)
• Update Corona 16 Juni 2020 di Dunia: Jumlah Pasien Tembus 8 Juta, China Bergulat dengan Wabah Baru
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Kecelakaan di Semarang, Pengendara Motor Muhamad Fadli Meninggal
• BREAKING NEWS: Pria Tua Tewas Tertabrak Dump Truk di Semarang, Polisi Kesulitan Identifikasi
• Aturan Terbaru Kemendikbud untuk Sekolah Kembali Dibuka, Eskul Belum Boleh Kantin Dilarang Buka
• Proyek Tol Yogya-Solo-Bawen Masuk Tahap Penetapan Lokasi, Fokus di Boyolali hingga Karanganyar