Berita Tegal
Nama Bupati Tegal Dicatut Akun Penipuan CPNS, Umi Azizah: Kalau Ndableg, Saya Laporkan!
Muncul akun palsu yang tertulis Hajjah Umi Azizah di Facebook. Akun ini menawarkan jalur tertentu untuk lolos seleksi CPNS
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Muncul akun palsu yang tertulis Hajjah Umi Azizah di Facebook. Akun ini menawarkan jalur tertentu untuk lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Adanya akun yang diketahui beredar sejak Senin (15/6/2020) ini, Pemerintah Kabupaten Tegal langsung bereaksi.
Humas Pemkab Tegal melalui akun Facebook resmi mereka di hari yang sama, juga menegaskan bahwa akun tersebut bukan milik Bupati Tegal Umi Azizah.
Dalam unggahannya dijelaskan, penipu yang keberadaannya masih dilacak ini, menggunakan akun palsu dengan nama Bupati Tegal Umi Azizah, untuk penerimaan CPNS di tengah masa tunggu pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Kecelakaan di Semarang, Pengendara Motor Muhamad Fadli Meninggal
• 5 Kriteria Calon Kapolri Pengganti Idham Azis dari LPI: Nasionalis, Berani, Sejalan dengan Jokowi
• Hindari Mobil Patroli Polisi, Seorang Dosen di Solo Banting Setir hingga Terperosok Ke Parit
• Kondisi Kesehatan Donald Trump Jadi Sorotan, Langkahnya Pendek, Angkat Gelas Pakai 2 Tangan
Penipu tersebut mengiming-imingi bisa meloloskan proses penerimaan CPNS.
Modus tersebut terungkap saat pelaku melanjutkan percakapan melalui aplikasi Whatsapp di nomor 08531148526.
Pelaku menawarkan jalur penerimaan CPNS tanpa tes dengan syarat tertentu.
Saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Bupati Tegal Umi Azizah mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan modus tersebut.
"Saya berpesan, masyarakat jangan mudah percaya jika ada akun apapun bentuknya yang mengatasnamakan saya. Entah itu berkedok penerimaan CPNS, bantuan untuk Covid-19, proyek, dan lain-lain.
Kalau yang sudah mengetahui sistem kerja saya, seharusnya tidak akan mudah tertipu," ungkap Umi Azizah, Selasa (16/6/2020).
Sejauh ini, modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya dengan akun media sosial baru pertama terjadi.
Menurutnya, penipu yang identitasnya belum diketahui ini, merupakan oknum yang cerdas. Yakni memanfaatkan situasi pandemi corona.
"Sampai saat ini saya memang belum ada rencana untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Sifatnya memberikan woro-woro pada warga Kabupaten Tegal khususnya, sambil kami melacak siapa pelaku sesungguhnya. Tapi kalau ternyata penipu ini 'ndableg' dan membuat keresahan baru, akan saya serahkan ke pihak berwenang," jelasnya.
Umi berpesan, ketika ada oknum yang mengatasnamakan dirinya dan meminta menrasfer sejumlah uang maka jangan percaya. Seperti kasus penipuan yang beredar di Facebook kemarin.
Karena selain harus mengirimkan foto KTP dan Kartu Keluarga, pelaku juga meminta korbannya menransfer uang sejumlah Rp 5 juta untuk pengurusan SK CPNS di BKN.