Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Gara-gara Jabat Posisi Ini Adik Kim Jong Un Dapat Sebutan Ivanka dari Korea Utara dari Media Korsel

Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kini memimpin Divisi Agitasi dan Propaganda Partai Pekerja Korea.

Editor: galih permadi
AP Photo/Ahn Young-joon
Adik sekaligus penasihat Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, sampai di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, pada 9 Februari 2018. Dia menjadi bagian delegasi Korea Utara untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. 

Salah satu indikasinya,  wanita berusia sekitar 30 tahun itu mengendalikan hubungan Pyongyang dengan tetangganya di selatan.

Ia disebut mengambilalih tugas Departemen Front Bersatu, komisi yang semula ditugaskan menangani hubungan dengan Korea Selatan.

Bisik-bisik di Pyongyang mengatakan, komite itu mempersoalkan komentar Kim Yo-jong tentang penyebaran selebaran propaganda oleh pembelot Korut.

Kim Yo-jong di komentar itu mengancam akan menutup Kantor Penghubung Antar-Korea yang berfungsi sebagai kedutaan de-facto.

Korut dan Korsel tidak memiliki hubungan diplomatik dan saluran komunikasi antara kedua negara.

Kim Yo-jong memperingatkan, langkah pemutusan komunikasi akan dilakukan jika pemerintah Seoul gagal menghentikan aktivis mengirim selebaran ke DPRK.

Sumber pemerintah Seoul yang enggan disebut namanya kepada Chosun Ilbo mengatakan, pernyataan  Yo-jong itu dianggap arahan pemimpin Korut. 

Surat kabar itu juga menekankan, kini semakin banyak lembaga Korea Utara mengutip pernyataan Kim Yo-jong.

Hal ini mengindikasikan makin berpengaruhnya perempuan itu. Di Partai Pekerja Korea, Yo-jong juga punya peran sentral.  

Menurut The Chosun Ilbo, saudara perempuan Kim Jong-un telah mengambil peran sebagai “polisi yang beringas” dalam hubungan dengan Korea Selatan. 

Surat kabar itu lalu memberi contoh ketika pemimpin Korea Utara mengirim surat keprihatinan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Inisiatif itu berlangsung hanya sehari setelah saudara perempuannya, Kim Yo-jong, mengecam keras Seoul.

Korea Utara, negara paling totaliter di dunia, memiliki sistem politik yang unik. Kekuasaan terpusat di tangan satu orang.

Pemimpin Korut diwariskan turun temurun sejak Kim Il-sung mendirikan Korea Utara dan terlibat perang tak berkesudahan dengan saudaranya di selatan.

Setelah Il-sung meninggal, kepemimpinan dilanjutkan putranya, Kim Jong-ill. Setelah Kong-ill meninggal, Kim Jong-un yang masih sangat muda, memimpin negaranya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved