Berita Internasional
Warga Desa Hancurkan Tiang Komunikasi karena Takut Terpapar Covid-19 lewat Jaringan 5G
Berdasarkan teori konspirasi yang menyebar di sana, radiasi elektromagnetk jaringan 5G bisa menyebabkan gejala virus corona.
TRIBUNJATENG.COM, LA PAZ - Sekelompok warga sebuah desa di Bolivia dilaporkan menghancurkan tiang komunikasi.
Mereka melakukannya karena takut tertular virus corona Covid-19 dari jaringan 5G.
Padahal, negara di Amerika Selatan itu belum mempunyai teknologi nirkabel tersebut.
• 1 Keluarga di Klaten Nekat Jemput Saudaranya di Semarang yang Positif Corona, Kini Berstatus OTG
• Kader PSI Charlie Wijaya Minta Maaf Seusai Tuduh Bintang Emon Pakai Narkoba
• 5 Berita Populer: Gibran Batal Jadi Calon Tunggal Wali Kota Solo hingga Rumah Tukul Arwana Digerebek
• Alfian Siswa SMP Tewas Dililit Ular Piton Raksasa 7 Meter, 2 Teman Berusaha Bantu Lepas Tapi Gagal
Teknologi 5G dianggap bisa menjadi media masuknya virus berdasarkan unggahan yang viral di media sosial setempat.
Berdasarkan teori konspirasi yang menyebar di sana, radiasi elektromagnetk jaringan 5G bisa menyebabkan gejala virus corona.
Hal itu telah dimentahkan oleh ilmuwan.
Meski begitu seperti diberitakan AFP Selasa (16/6/2020), viralnya teori konspirasi itu membuat penduduk desa Yapacani percaya.
Kepala polisi setempat, Franklin Villazon, kepada harian lokal El Deber berujar, empat tiang komunikasi dihancurkan di kawasan dekat kota San Cruz itu.
"Kami kalah jumlah," kata Villazon.
Meski tidak mendapat insiden berarti, dia menyebut penghancuran itu adalah "aksi teroris".
Dilaporkan El Deber, penduduk desa Yapacani sebelumnya sudah melancarkan demonstrasi menuntut agar tiang tersebut bisa dirobohkan.
Menteri Dalam Negeri Arturo Murillo menyatakan, para pelaku penghancuran adalah kelompok yang loyal pada mantan Presiden Evo Morales.
Kelompok tersebut selain menghancurkan menara di Yapacani, dilaporkan juga merobohkan tiang jaringan 5G di San Julian dan Ichilo.
Kementerian Komunikasi Bolivia merilis pernyataan, yang isinya menuturkan bahwa negara mereka belum mempunyai teknologi itu.
Selain itu, pemerintah juga menekankan virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tidak menular melalui media tersebut.
Ketakutan akan teknologi nirkabel itu bakal menularkan Covid-19 tidak hanya terjadi di Amerika Latin.
Namun juga di Eropa.
Pekan lalu, seorang pria di barat laut Inggris dipenjara karena membakar tiang jaringan 5G, takut jika dia sampai terinfeksi.
Saat ini, Bolivia melaporkan lebih dari 19.000 kasus Covid-19, dengan 632 di antaranya dinyatakan meninggal.
Adapun total jumlah kasus penularan Covid-19 di seluruh dunia sudah melebihi delapan juta orang, dengan korban meninggal hampir mencapai 440.000. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Kena Virus Corona lewat Jaringan 5G, Desa Bolivia Hancurkan Menara Telekomunikasi"
• Ini Tanggapan Istana Soal Komika Bintang Emon Diteror Setelah Bikin Video Kasus Novel Baswedan
• Ariyanto Pria Tulen Dinyatakan Reaktif Hamil oleh Tim Medis Karantina Seusai Ikut Rapid Test Corona
• Menikah dengan Ardi Bakrie, Ayahanda Larang Nia Ramadhani Buka HP dan Dompet Suami
• Lagi, Warga Solo Tersayat Benang Layangan Saat Gerombolan Anak Main di Jalanan, Berakhir Begini