Berita Semarang
Wisuda Daring Undip, Prof Yos Beri Tips Sukses untuk Wisudawan
Pada upacara wisuda ke-158 Universitas Diponegoro (Undip) yang dilakukan secara daring, Rektor Undip P
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pada upacara wisuda ke-158 Universitas Diponegoro (Undip) yang dilakukan secara daring, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama memberikan empat tips sukses menghadapi perubahan yang terjadi begitu cepat dan sering tidak bisa diperkirakan sebelumnya.
Menurutnya, keempat tips sukes tersebut merupakan jawaban atas kondisi dunia yang kini tengah dilanda gejala VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguous).
Prof Yos, menyebutkan gejala VUCA meliputi Volatility atau volatilitas yang ditandai dengan besarnya jarak antara gejolak naik dan turun yang berlangsung sangat cepat.
• Update Virus Corona Kota Semarang Terbaru, Pedurungan Tertinggi dan Mijen Terendah
• Alfian Siswa SMP Tewas Dililit Ular Piton Raksasa 7 Meter, 2 Teman Berusaha Bantu Lepas Tapi Gagal
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Leti yang Dibakar Adik Kandungnya Akhirnya Meninggal
• Kader PSI Charlie Wijaya Minta Maaf Seusai Tuduh Bintang Emon Pakai Narkoba
Kemudian Uncertainty atau ketidakpastian, Complexity atau kerumitan serta Ambiguous atau kondisi dwi makna.
“Keempatnya itu harus kita hadapi dengan strategi yang pas,” kata Prof Yos saat memberi pesan kepada para 1.548 wisudawan 1.548, Selasa (16/6/2020).
Dia menuturkan, strategi menghadapi kondisi VUCA adalah dengan fleksibilitas, memahami dengan lebih baik, membangun koneksitas, serta kelincahan (agility).
Fleksibilitas diperlukan untuk mengatasi volatilitas. Kita yang harus mengikuti gejolak yang ada, bukan gejolak yang harus mengikuti kemauan kita.
“Pendek kata semua harus dibuat seluwes mungkin untuk mengatasi gejolak,” katanya.
Sedangkan, strategi memahami keadaan yang terjadi dengan lebih baik diperlukan untuk menghadapi ketidakpastian (uncertainty) yang ada.
Hanya dengan memahami, mengerti, dan mengetahui lebih lengkap dan lebih dalam kondisi yang tidak pasti bisa diketahui jawabannya.
Adapun kondisi yang rumit atau kompleks harus dihadapi dengan membangun jaringan dengan maksimal.
Penyelesaian kerumitan akan terjadi setara dengan kualitas dan kuantitas jaringan yang kita miliki.
"Sementara ambiguitas atau maknaganda dari keadaan yang ada bisa dihadapi dengan kelincahan kita dalam bergerak dalam semua sektor," ucapnya.
Prof Yos yakin alumni Undip bisa menghadapi keadaan karena berkarakter pejuang dan pemenang.
Menurutnya, keberhasilan lainnya yang dicapai Undip adalah menjadi universitas terfavorit kedua dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2020, yakni jumlah pendaftarnya mencapai 29.932 calon mahasiswa.