Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Ervina Tak Bisa Melahirkan Sebelum Bayar Tes Swab Rp 2,4 Juta, Ditolak 3 RS Sampai Keguguran

Seorang ibu hamil mengalami tragedi keguguran setelah ditolak 3 rumah sakit. Terhalang biaya tes swab Rp 2,4 juta.

KOMPAS.COM/Istimewa
Ervina Yana (Istimewa) 

TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Seorang ibu hamil mengalami tragedi keguguran setelah ditolak 3 rumah sakit.

Kisah tragis itu dialami Ervina Yana di Makassar.

Bayinya meninggal dalam kandungan pada Selasa (16/6/2020).

Mutasi Polri, Inilah 5 Kapolres Baru di Jateng, Dirreskrimsus dan Dirreskrimum Baru Polda Jateng

Detik-detik Nenek di Semarang Loncat ke Sumur Bawa Foto Cucu dan Almarhum Suami, Berakhir Begini

Isi Curhat Istri dan Borok PNS Main Serong Teman Kerja dalam Mobil, Sering Gonta-ganti Cewek

Rapid Test Massal di Semarang, Positif Covid-19 Langsung Karantina, Indonesia Kasus Terbanyak ASEAN

Diwartakan kompas.com, peristiwa tersebut berawal saat Ervina mengalami kontraksi.

Saat itu, Ervina yang biasanya kontrol kandungan di puskesmas, memilih pergi ke Rumah Sakit Sentosa.

Sesampainya di rumah sakit, Ervina diminta untuk untuk jalani rapid test terlebih dahulu.

“Karena Vina punya riwayat penyakit diabetes dan tidak kontrol kehamilan di Rumah Sakit Sentosa disarankan untuk rapid test."

"Kemudian RS Sentosa merujuknya ke RS Siti Hadihjah."

"Pihak RS Siti Hadihjah beralasan tak mempunyai alat rapid test, swab, dan operasi, kemudian kembali merujuk ke RS Stella Maris,” Alita Karen, aktivis perempuan Makassar yang mendampingi Ervina.

Di Rumah Sakit Stella Maris, Ervina pun mengeluarkan biaya Rp 600.000 untuk jalani rapid test.

Hasil rapid test Ervina saat itu dinyatakan reaktif dan dirujuk jalani tes swab dengan biaya sekitar Rp 2,4 juta.

“Pasien tidak sanggup bayar tes swab seharga Rp 2,4 juta."

"Kemudian keluarga membawanya ke RSIA Ananda,” kata Alita.

Menurut Alita, Ervina sebetulnya adalah peserta BPJS, namun pihak rumah sakit mengaku biaya rapid test dan tes swab tidak ditanggung dalam layanan BPJS.

"Ibu Ervina ini peserta BPJS Kesehatan, tapi ditolak tiga rumah sakit karena tidak ditanggung biaya rapid test dan swab," kata Alita.

Sesampainya di RSIA Ananda, Ervina tetap diminta untuk menunggu hasil tes swab.

Alasannya, hal itu sesuai dengan prosedur jika pasien dinyatakan reaktif Covid-19.

Klarifikasi

Sementara itu, menurut Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda dr Fadli Ananda, berdasar hasil pemeriksaan kandungan di Poliklinik Obgyn, bayi di kandungan Ervina sudah meninggal sejak dua hari lalu.

“Yang ditakutkan biasanya, kalau yang meninggal bayinya dalam kandungan itu biasa mengakibatkan infeksi kepada ibu."

"Infeksi itu biasa ditularkan dari anak ke ibunya, karena telah meninggal lama dalam kandungan,” jelasnya.

Fadli mengatakan, jika status pasien reaktif, maka penanganan akan dilakukan setelah pasien yang bersangkutan telah diketahui statusnya dari tes swab.

"Berbeda dengan rumah sakit swasta, yang tidak mempunyai peralatan itu harus menunggu hasil swab test-nya dulu."

"Kalau positif hasil swab test-nya dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19, kalau negatif barulah bisa dikerjakan sendiri,” kata Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda dr Fadli Ananda.

Namun demikian, Fadli mengatakan, berdasar pemeriksaan laboratorium di RSIA Ananda, Ervina tidak menunjukkan gejala terinfeksi. Saat ini, Ervina telah dirujuk ke RSUD Wahidin Sudirohusodo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, Rabu (17/6/2020).

“Sudah dirujuk dan telah diterima di RSUP Wahidin Sudirohusodo tadi pagi sekitar pukul 06.00 Wita."

"Di mana rencananya akan dirujuk sekitar pukul 08.00 Wita."

"Namun surat rujukannya cepat datang,” kata Fadli saat dihubungi Kompas.com.

Dinkes Panggil RS

Dinas Kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan, berencana memanggil beberapa rumah sakit yang menolak Ervina, ibu hamil yang keguguran karena tidak dilayani saat ingin melahirkan.

Ervina mengaku tidak dilayani sejumlah rumah sakit di Makassar saat hendak bersalin karena tidak punya uang untuk melakukan swab test Covid-19.

“Ini sementara kita konfirmasi beberapa rumah sakit yang diduga menolak itu Ervina Yana yang hendak melahirkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Asikin, saat dihubungi Rabu (17/6/2020).

Naisya mengatakan, sudah mengkonfirmasi kejadian ini ke Rumah Sakit (RS) Stella Maris Makassar.

Pengelola rumah sakit itu membenarkan Ervina datang untuk memeriksakan kandungannya pada 10 Juni 2020.

Kala itu, tenaga medis di RS Stella Maris memeriksa sampel darah Ervina dengan rapid test dan menunjukkan hasil reaktif.

Menurut Naisya, tenaga medis di rumah sakit itu kemudian menyarankan agar ibu hamil tersebut diperiksa swab tenggorokannya.

"Ibu Ervina tidak mengungkapkan jika dia mempunyai dua kartu jaminan kesehatan yakni KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan asuransi kesehatan."

"Dia cuma bertanya bertanya berapa biaya Swab Test, sehingga diberitahu oleh petugas RS Stella Maris dengan harga Rp 2,5 juta,” katanya.

Naisya menuturkan, seandainya Ervina terus terang akan melakukan persalinan dan menghubungi Gugus Tugas Covid-19 ketika diminta rapid test dan swab test tidak akan dikenakan biaya.

Gugus Tugas Covid-19 Makassar menggratiskan biaya rapid test dan swab test bagi masyarakat yang ingin memeriksakan diri.

“Jadi intinya, ada terjadi miscommunication."

"Kita juga lagi tunggu konfirmasi dari beberapa rumah sakit lainnya,” jelasnya.

Naisya mengatakan, Ervina saat ini sedang menjalani perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo setelah dirujuk dari RSIA Ananda sejak pagi.

Ervina sementara menjalani tahapan-tahapan pemeriksaan, sebelum dilakukan tindakan operasi pengangkatan bayinya yang meninggal dalam kandungan.

“Saya sejak tadi malam, langsung koordinasi dengan Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo, dr Khalid Saleh dan semuanya telah dipersiapkan untuk pelayanan ibu Ervina."

"Mulai dari beberapa dokter spesialis hingga ruangannya,” bebernya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinkes Makassar Panggil RS yang Tolak Ibu Hamil Bersalin karena Tak Punya Biaya Swab Test"

dan

"Cerita Pilu Ibu Hamil Keguguran Saat Tak Ada Biaya Tes Swab di Makassar, Ditolak Rumah Sakit hingga Alami Kontraksi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved