Wabah Virus Corona
Rapid Test Massal di Semarang, Positif Covid-19 Langsung Karantina, Indonesia Kasus Terbanyak ASEAN
"Zona hijau mestinya alami. Benar-benar warganya sehat. Bukan zona hijau karena tidak ada pergerakan di lapangan. Itu yang saya khawatirkan
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menanggapi terkait warning atau peringatan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bahwa Kota Semarang masih masuk dalam zona merah.
"Kami terima kasih atas warning dari Pak Gubernur untuk bisa kami tindaklanjuti di lapangan," ucap Hendi, sapaan akrabnya, Rabu (17/6).
Hendi pun mempertanyakan apakah benar hanya tiga daerah yang masih menjadi zona merah di Jawa Tengah.
Jika data tersebut dari provinsi seharusnya punya data akurat 35 kabupaten/kota.
"Hari Jumat saya sempat telepon dengan dua kepala daerah.
Mereka masih menyampaikan kegalauannya karena dengan tes massal di tempat publik jumlah penderita bertambah.
Dua daerah yang diskusi dengan saya ternyata tidak masuk zona merah yang disebutkan Pak Gubernur," katanya.
Meski demikian, bagi Hendi, peringatan bahwa Kota Semarang masih masuk zona merah merupakan sebuah bentuk perhatian dari Gubernur agar Kota Semarang bisa berbenah lebih baik.
Menurutnya, perlu upaya menghimpun data yang lebih jelas dan akurat.
Kasus Covid-19 ini bukan seperti pertandingan berlomba-lomba secara cepat menuju zona hijau.
"Kalau hanya pertandingan tapi pergerakannya tidak sama pasti dimenangkan oleh wilayah yang tidak melakukan tes massal di tempat keramaian.
Buat saya ini bukan pertandingan. Ini upaya Pemkot Semarang untuk bisa segera menyelesaikan persoalan Covid-19 di Kota ini," paparnya.
Hingga kini, lanjut Hendi, Pemerintah Kota Semarang tidak ragu melakukan tes massal di tempat keramaian agar segera ditemukan warga yang positif dan bisa langsung melakukan penelusuaran atau tracing.
"Begitu ketahuan kami karantina. Kalau sudah sembuh bisa kembali ke rumah dengan aman.
Tapi, kalau tidak dilakukan seperti itu mereka bercengkrama dengan keluarga, akhirnya keluarganya positif.