Timnas Indonesia
Drama PSSI dan Indra Sjafri Vs Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Pengamat: Memalukan
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong kian diterpa isu pemecatan setelah melontarkan komentar yang dianggap melecehkan PSSI.
TRIBUNJATENG.COM - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong kian diterpa isu pemecatan setelah melontarkan komentar yang dianggap melecehkan PSSI.
Drama baru antara Shin Tae-yong dan PSSI mulai menghiasi suasana sepak bola Indonesia.
Melalui media Korea Selatan, Naver Sports, Shin Tae-yong secara buka-bukaan menyampaikan kiritik kepada PSSI terkait ketidakpuasannya.
• Detik-detik Wakapolres Karanganyar dan Bripda Hanif Diserang: Alhamdulillah Tongkat Penyelamat Saya
• Viral Video Pria Membeli Burung Lalu Dilepaskan di Hadapan Penjualnya, Netizen +62: Calon Suami Saya
• Anggota DPRD Ditangkap Bersama Seorang Wanita di Hotel, Diduga Gelar Pesta Narkoba
• Petaka Pesta Pernikahan Berujung Maut di Kota Semarang, Ibu Pengantin Meninggal Positif Corona
Perseteruan kedua belah pihak juga menyeret nama Indra Sjafri yang dianggap sebagai api atas permasalahan tersebut.
Indra Sjafri juga tidak tinggal diam, ia membela diri atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Bahkan, Indra balik menyindir Shin Tae-yong yang dianggap pelatih congkak.
Melihat friksi yang terjadi dari kedua kubu, pengamat sepak bola Tommy Welly ikut berkomentar.
Menanggapi komentar pedas Shin Tae-yong, Tommy Welly berpendapat bahwa pelatih asal Korea Selatan itu bukan asal keceplosan sehingga berani mengkritik PSSI secara terbuka.
"Situasi yang memalukan.
Jadi, konfliknya sudah terbuka ke publik," kata Tommy Welly saat diwawancara Kompas.com.
"Karena Shin Tae-yong akhirnya dengan alasan tertentu, menghadapi situasi tertentu, merasa sudah waktunya untuk bicara," imbuhnya
Pria yang akrab disapa Bung Towel itu menyebut ketidaknyamanan Shin bisa hadir dari mana saja.
Akan tetapi, kalau sudah ada satu nama yang disebutkan, tentu saja itu satu faktornya.
Sementara itu, Bung Towel juga menyayangkan sikap PSSI yang dianggap keliru merespons tanggapan dari Shin Tae-yong dengan membentuk Satgas Timnas Indonesia.
"Karena Shin Tae-yong yang keras dan apa adanya direspons PSSI dengan membentuk Satgas Timnas," ujar Bung Towel.
"Situasinya enggak jadi adem, jadi panas. Sekarang juga muncul ancaman dipecat kalau tidak cepat datang," kata dia lagi.
"Ini yang membuat Shin makin tidak nyaman," tutur Bung Towel menegaskan.
"Respons PSSI juga begitu bahwa mereka pemberi kerja, sedangkan Shin penerima kerja."
Berdasarkan sudut pandangnya, agak keliru jika federasi sekelas PSSI yang membentuk Satgas demi mengevaluasi kinerja pelatih yang mampu mengantarkan Korea Selatan Tembus Piala Dunia 2018.
Bagi Bung Towel, pembentukan Satgas justru bakal memperkeruh hubungan antara PSSI dan Shin Tae-yong yang nantinya berdampak pada kelanjutan program timnas Indonesia.
"Bagaimana kalau tidak harmonis.
Prediksi saya, tinggal dipecat atau mundur.
Dengan kronologis yang sedang berjalan seperti ini," ujar Bung Towel.
"Ada pernyataan Shin Tae-yong, publik tahu, ada masalah dalam persiapan timnas, dalam hal ini hubungan federasi dengan pelatih."
"Ada respons PSSI, lewat satgas.
Pendekatannya seperti itu.
Ada ancaman dipecat.
Ini membuat situasi makin tidak nyaman bagi Shin Tae-yong," Tutur Bung Towel mengakhiri.
Curhat ke Media
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menilai PSSI tidak konsisten dalam memegang janji dan kebijakan dalam membina timnas Indonesia.
Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, baru menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia selama kurang lebih enam bulan.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu diminta PSSI untuk menggantikan Simon McMenemy dalam menangani tim Garuda pada Januari 2020.
Ketika pertama kali ditawari menjabat juru taktik timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai bahwa PSSI memiliki visi dan komitmen yang bagus dalam membangun sepak bola nasional.
Berkat kepercayaan itu, Shin Tae-yong pun mau menandatangani kontrak jangka panjang selama empat tahun bersama timnas Indonesia dan meninggalkan tawaran dengan gaji menggiurkan dari klub China.
Sayang setelah enam bulan berdinamika bersama PSSI dan timnas Indonesia, Shin Tae-yong justru merasa kecewa.
Kekecewaan itu diungkapkan oleh Shin Tae-yong ketika bertemu dengan media Korea Selatan, Naver Sports, di sebuah kafe di Gangnam, Seoul, pada Rabu (17/6/2020).
Shin Tae-yong menilai bahwa PSSI justru tidak konsisten dalam memegang janji dan menyusun kebijakan untuk timnas Indonesia.
"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakannya," ucapnya seperti dilansir Bolasport.com dari Naver Sports.
"Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," tambahnya.
Shin Tae-yong kemudian menyinggung mantan pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, yang dinilainya telah melakukan kesalahan ketika timnas U-19 Indonesia sedang melakukan training camp (TC) di Thailand pada Januari lalu.
Saat itu, diceritakan oleh Shin Tae-yong, Indra Sjafri pulang lebih dulu dari TC tim Garuda Nusantara tanpa izin dari pelatih kepala.
Namun yang membuat Shin Tae-yong lebih heran, alih-alih diberi sanksi, Indra Sjafri kini justru ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” tandasnya.
Perubahan yang ditunjukkan oleh PSSI di pertengahan tahun 2020 membuat Shin Tae-yong merasa berang.
Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu menyebut bahwa PSSI seharusnya fokus pada persoalan sepak bola serta berusaha agar timnas Indonesia dapat lebih maju dan berprestasi.
"PSSI harus fokus kepada sepakbola. Negara-negara yang sepak bolanya maju itu masyarakat lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," tandasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Karier Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Mendekati Akhir."
• Pembacok Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni Tewas Kehabisan Darah
• Novel Baswedan Pertanyakan Jenderal Polisi Bintang 2 Jadi Pembela Pelaku Penyiraman Air Keras
• Hendi Tetapkan PKM Jilid 4, Semarang Masuki Fase Pelonggaran Baru
• Ini Tips Gowes Bersepeda Aman Saat Pandemi Corona Ala Komunitas Bike to Work