Berita Karanganyar
Karyono Penyerang Wakapolres Karanganyar Diduga Jaringan Bom Thamrin, Ini Kata Adiknya di Madiun
Polisi mengungkap identitas terduga teroris penyerang Wakapolres Karanganyar, ajudan, dan seorang relawan di Cemoro Kandang, Tawangmangu.
Saat ini pihak keluarga pelaku telah dipanggil ke RS Bhayangkara. Yang mewakili adalah adik pelaku, Rohman Budi Santoso.
Menurutnya, DNA diambil dari sang ibu.
Pihaknya juga telah menyerahkan jenazah kakaknya untuk ke pihak Polda Jateng guna pemakaman.
"Dia (pelaku) orangnya terlalu tertutup," kata Rohman.
Rohman mengatakan, setahu dia sang kakak sebelumnya pernah mendekam di sel Mako Brimob.
Baru kemudian dipindah ke Sumatera. Baru keluar pada 2019. Terkait kasus yang menjerat Karyono, Rohman kurang begitu paham.
"Kasusnya apa kurang tahu," kata dia.
Dua kali datangi lokasi
Diberitakan sebelumnya, pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar sebelum melancarkan aksi beberapa hari sebelumnya pernah datang ke tempat kejadian.
Hal itu berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar.
"Kalau menurut dari warga, beberapa hari sebelum itu memang dia sudah datang ke sana habis itu pergi lagi. Sudah sempat (datang) dua kali. Ada warga yang melihat. Tetapi memang karena tidak mencurigakan, tidak dilaporkan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Senin (22/6/2020).
Sementara itu barang bukti yang ditemukan dalam kejadian tersebut selain clurit yang digunakan pelaku terdapat sebuah tas.
"Barang bukti yang kita temukan di pelaku ini itu satu buah tas. Selain celurit yang dia gunakan, kami temukan juga ada pisau. Seperti pisau dapur.
Lalu kemudian ada juga odol sikat gigi. Lalu ada beberapa kertas dengan tulisan-tulisan yang memang tidak bisa terbaca jelas, karena kertasnya sudah cukup lama. Jadi kertasnya memang agak kabur," katanya.
Diketahui pada Minggu 21 Juni 2020 sekitar pukul 11.00 WIB terjadi penyerangan terhadap anggota Polres Karanganyar di Cemoro Kandang, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar.