Berita Tegal
Dilema Pengusaha Ikan Asin Tegal, Banyak Pesanan Tapi Minim Stok
Industri ikan asin di Kota Tegal semasa penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru kembali membaik.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ia mengatakan, berkurangnya stok ikan segar dikarenakan memang para nelayan baru barangkat nelayan.
"Ini kapal- kapal nelayan memang baru pada melaut setelah lebaran."
"Entar kalau dua sampai tiga bulan ke depan, baru ikan segar ramai lagi," ungkapnya.
Aziz menjelaskan, pesanan ikan asin per minggu bisa mencapai 9 ton.
Namun ia hanya bisa melayani pesanan 2 ton hingga 3 ton per minggu.
Ia sendiri tiap minggunya mengirim ikan asin ke daerah Garut, Bandung, dan Jakarta.
Aziz mengatakan, tempat pengolahannya hanya menyediakan ikan asin siro dan ikan asin peda.
"Permintaan aslinya banyak."
"Cuma pasokan ikannya yang berkurang."
"Paling seminggu kami cuma bisa kirim 2 ton sampai 3 ton."
"Kalau ikan ada, bisa kirim sampai 9 ton," jelasnya.
Menurut Aziz, dampak pandemi Covid-19 masih dialami oleh sentra industri ikan asin di Kota Tegal.
Ia mengatakan, di kompleks Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, jumlah pengolah ikan asin ada sekira 60 gudang.
Hingga saat ini sekira 30 gudang masih tutup dan belum beroperasi.
Aziz mengatakan, ia sendiri memperkerjakan 10 orang dalam satu harinya.