Berita Solo
Kesaksian Tetangga Terakhir Kali Bertemu Karyono Penyerang Wakapolres Karanganyar: Sempat Menghilang
Didit merupakan petugas keamanan di perumahan, sekaligus tetangga terduga pelaku penyerangan
Ia mengatakan, Karyono sempat bekerja sebagai penjaga kolam ikan di dekat rumah. Namun tidak lama karena dia kerap bepergian ke luar pulau.
Didit menambahkan, sejumlah warga berharap agar jenazah Karyono tidak dimakamkan di Madiun, karena saat ini masih masa pandemi Corona.
Ia juga sudah mendapat informasi, jenazah Karyono akan dimakamkan di Jawa Tengah.
"Baru saja saya dapat informasi, jenazahnya akan dimakamkan di Jawa Tengah. Tidak di Madiun," ujarnya.
Rumah Ibu
Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/6) sore. Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga pelaku penyerangan polisi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Tim Densus 88 mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno untuk mengambil sampel darah dari ibu terduga pelaku, untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.
Kedatangan Tim Densus 88 Mabes Polri untuk mengambil sampel darah ibu terduga pelaku.
Tim Inafis mengambil sampel darah ibu terduga pelaku bernama Pratiwi (74), untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.
"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto.
Sementara itu, adik kandung Karyono Widodo, bernama Rohman, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sampel darah ibunya. Ia mengaku memiliki empat saudara kandung dan satu di antara kakaknya bernama Karyono Widodo.
"Iya, ibu dimintai (sampel darah) oleh tim inafis, untuk mencocokan DNA," kata Rohman.
Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakaknya tersebut. Ia mengaku terakhir bertemu dengan kakaknya itu sekitar akhir tahun 2019.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengapresiasi langkah cepat kepolisian saat melumpuhkan pelaku penyerangan rombongan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni. "Kalau apa yang kita lihat kemarin kami melihat itu sebagai prestasi Kapolres dan jajaran kepolisian, tindakannya cepat dan terukur," ujar Juliyatmono.
"Mereka bisa cepat melumpuhkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang membuat orang lain menjadi sangat berisiko," tambahnya.