Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

New Normal 2020

Pemkot Alasan Pemerintah Kota Semarang Targetkan Tes pada 5% Penduduk

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal terus menggencarkan tes massal di area publik terkait Covid-19.

Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani
Ilustrasi Tenaga medis 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal terus menggencarkan tes massal di area publik terkait Covid-19.

Pemkot menargetkan 5 persen dari total penduduk Kota Semarang menjalani tes Covid-19 baik itu swab maupun rapid test.

Total penduduk di Kota Semarang, mencapai 1,66 juta jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan, sudah 2,3 persen warga Kota Semarang dites.

Rinciannya hingga 19 Juni lalu, swab tes dilakukan pada 27 ribu penduduk sementara rapid test telah menyasar hingga sekitar 20 ribu masyarakat Kota Semarang.

Ia mengungkapkan, jika Pemerintah Kota Semarang masih memiliki 6 ribu alat swab test dan sekitar 3 ribu alat rapid test.

Hakam menerangkan, tes masal yang terus dilakukan juga berbanding lurus dengan temuan kasus.

Oleh karena itu, sementara ini tes dilakukan untuk skrining orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif. "Kami skrining diagnostik kontak erat. Begitu reaktif kami lanjukan swab," ujarnya.

Di sisi lain, Hakam mengungkapkan kondisi terkini pasien Covid-19 dari klaster pernikahan.

Menurutnya, klaster itu menyumbang 10 kasus positif Covid-19.

Saat ini, ada dua orang yang masih dinyatakan positif, enam orang negatif setelah menjalani swab kedua dan ketiga, sedangkan dua orang meninggal dunia. Hakam mengatakan, pasien yang meninggal adalah ibu dan adik pengantin perempuan.

Hakam mengungkapkan, mereka yang tertular di klaster pernikahan mayoritas masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Dua yang masih positif kondisinya sehat. Mereka dirawat di rumah," ujar Hakam.

Hakam merinci kronologi penularan Covid-19 di acara pernikahan yang digelar pada 11 Juni silam.

Diduga, orang pertama yang terinfeksi Covid-19 adalah adik pengantin perempuan yang akhirnya meninggal dunia. Ia mengungkapkan, jika yang bersangkutan sudah mulai merasakan sakit pada 2 Juni.

Setelah acara pernikahan, ia lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan positif Covid-19. Namun, ia meninggal dunia pada 13 Juni.

Bukan hanya ia saja yang positif, hal serupa juga dialami dua orangtuanya. Seusai juga dinyatakan positif Covid-19, sang ibu meninggal dunia pada 14 Juni.

"Setelah itu kami lakukan pemeriksaan. Anak pertama, ketiga, dan keempat di keluarga itu positif Covid-19. Yang meninggal itu anak ketiga. Sedangkan anak kedua negatif," jelas dia.

Tak hanya pada keluarga inti, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga menelusuri siapa saja yang hadir pada acara tersebut. Hasilya, tiga orang dinyatakan positif.

"Kami telusuri keluarga tiga orang tersebut. Hasilnya, ada yang punya dua anak di mana dua-duanya positif Covid-19," tambah Hakam.

Selain klaster pernikahan, kata Hakam, pada awal Juni lalu, sebanyak 23 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Semarang juga terkonfirmasi positif.

Hal itu diketahui setelah 185 pegawai front office puskesmas di Kota Semarang dilakukan tes. Hakam merinci, pihaknya memeriksa 5 front office di 37 puskesmas.

Tak berhenti di front office, Dinas Kesehatan memeriksa dokter, perawat, dan bidang. Sebanyak 370 orang tenaga kesehatan dari 37 puskesmas menjalani tes massal.

"Kemarin yang dinyatakan positif kira-kira ada 23 orang. Kemudian kami tracking dengan kontak eratnya.

Sehingga jumlahnya berkembang. Selain itu, adanya penambahan kasus juga dari hasil penelusuran pasar-pasar," tambahnya.

Di sisi lain, berdasarkan data dalam siagacorona.semarangkota.go.id, pukul jumlah kasus positif di Kota Lunpia mencapai 599 orang.

Sedangkan pasien sembuh sebanyak 535 orang dan 120 orang meninggal dunia karena Covid-19. (eyf)

Identitas Penusuk Anggota TNI AD Serda Saputra Diungkap Puspomad, Ternyata Ada Oknum Aparat

KISAH NYATA: Penderes Kelapa 30 Tahun Nabung untuk Ibadah Haji, Dua Kali Tertunda Berangkat

Putus dari Anak Bos Bluebird, Nikita Willy Merasa Kehilangan 2 Sosok Pria di Hidupnya

Ini Kata Praka Andi, Korban Helikopter Jatuh di Kendal Saat Ditanya KSAD Jenderal Andika Perkasa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved