Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

KRL Pengganti KA Prameks Bakal Beroperasi Akhir 2020, Kereta Baru Ini Bakal Jadi Penopang Borobudur

Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai pengganti kereta Prambanan Ekspres (Prameks) akan mulai diujicobakan secara bertahap.

Warta Kota/Alex Suban
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) commuter line nomor 1131 rute Serpong-Tanah Abang yang mengalami kecelakaan di Bintaro dievakuasi ke Dipo Kereta Manggarai, melintas di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013). Kereta ini akan menjalani perbaikan. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai pengganti kereta Prambanan Ekspres (Prameks) akan mulai diujicobakan secara bertahap.

Direncanakan, proyek pembangunan KRL yang telah dimulai pada 2019 lalu, akan dapat melayani relasi Yogyakarta-Solo pada akhir 2020 mendatang.

Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri menyampaikan, tiang Listrik Aliran Listrik Atas (LAA) telah terpasang di sepanjang jalur. Secara bertahap KRL tersebut akan diujicoba mulai dari Yogyakarta-Klaten, pada Oktober 2020.

"Mungkin nanti dari Yogya-Klaten dulu awal Oktober 2020. Akhir tahun, bisa sampai Yogya-Solo," kata Zulfikri saat ditemui Tribun Jateng di Stasiun Balapan, Solo, Jumat (26/6).

Dia menyampaikan, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, telah mengecek kesiapan proyek pembangunan KRL itu sebelum nantinya mulai dilakukan uji coba.

Zulfikri menjelaskan, tingginya mobilitas pengguna Prameks terutama saat waktu berangkat maupun pulang kerja menjadi alasan digantinya kereta diesel (KRD) tersebut dengan KRL.

Selain itu, KRL juga lebih ramah lingkungan, efisien dan kapasitas penumpangnya lebih banyak dibandingkan dengan Prameks.

"Ini (KRL) masih di INKA. Ada 10 trainset. Karena sistem di sini sama dengan Jabodetabek, keretanya bisa. Tergantung PT KAI nanti mana yang mau dioperasikan. Itu nanti menggantikan Prameks," ujarnya.

Dia menambahkan, kereta Prameks nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi seperti penghubung antara stasiun dengan bandara.

Dalam kesempatan yang sama, sebelum meninjau Bandara Adi Soemarmo, Menhub, Budi Karya Sumadi, terlebih dahulu menyambangi Stasiun Balapan Solo.

Budi mengungkapkan, relasi Yogyakarta-Solo merupakan rangkaian yang mendukung Candi Borobudur sebagai destinasi wisata superprioritas.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan guna memastikan operasional serta protokol kesehatan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adi Soemarmo berjalan dengan baik.

"Namanya transportasi selalu ada modanya, saya pikir Yogya-Solo mempunyai moda transportasi yang baik. Bisa menjadi contoh kota-kota lain," ungkapnya.

Selain kereta dapat menghubungkan relasi Yogyakarta-Solo juga dapat menghubungkan antara stasiun dengan bandara di masing-masing wilayah.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah membuat desain untuk Terminal Tirtonadi supaya kawasan tersebut selain menjadi pusat aktivitas naik-turun penumpang juga dapat menjadi pusat kegiatan anak muda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved