Universitas Nasional Karangturi
Ajak Anak Belajar Coding di Tengah Pandemi Covid-19, Kenapa Tidak?
Coding bisa dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan mulai dipelajari sejak usia dini. apa manfaat belajar coding bagi anak usia dini?
Oleh Erba Lutfina, S.Kom., M.Kom
Dosen Sistem Informasi Unkartur
DI TENGAH pandemi Covid-19 para orangtua kesulitan untuk mengisi kegiatan anak-anak. Sehingga banyak dari mereka yang memberikan gadget atau handphone sebagai sarana hiburan bagi anak-anak.
Anak hanya bermain game atau menggunakan aplikasi yang ada saja. Alangkah lebih baik jika anak tidak hanya mengetahui cara memakainya namun juga bisa membuat teknologi berperilaku seperti yang mereka inginkan.
Memangnya bisa? Tentu saja.
Kita sebagai orangtua, kakak atau orang dewasa dapat memperkenalkan kegiatan belajar coding bagi anak-anak. Lalu, apa itu coding?
Kita bisa berinteraksi dan memasukkan sejumlah instruksi ke perangkat komputer menggunakan bahasa yang disebut bahasa pemrograman. Aktivitas menyusun seperangkat instruksi inilah yang biasanya disebut coding.
Coding bisa dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan mulai dipelajari sejak usia dini. Lalu apa manfaat belajar coding bagi anak-anak usia dini?
Yang pertama coding dapat digunakan untuk melatih logika. Belajar coding melatih anak bagaimana cara berpikir yang baik, memahami masalah, urutan kejadian, sebab-akibat dan seterusnya.
Coding juga mengajarkan anak-anak untuk memecahkan masalah (Problem Solving). Logika dan konsep berpikir yang baik akan membuat anak terbiasa memecahkan masalah. Nah hal ini tentu sangat membantu anak terbiasa menghadapi berbagai masalah di sepanjang hidupnya.
Dan yang paling terpenting adalah coding membuat anak menjadi lebih kreatif. Dengan coding adik2 bisa membuat permainan menggunakan hasil coretannya sendiri, digabungkan dengan musik, membuat animasi dan seterusnya.
Terdapat berbagai tempat dan tools yang dapat digunakan untuk belajar dasar pemrograman dan coding bagi anak-anak contohnya Scratch, Code.org, codecombat dan appInventor.
Scratch dapat digunakan untuk membuat game, cerita, maupun animasi dengan menggunakan pemrogaman berbasis visual yang berbentuk block atau puzzle. Scratch dapat diakses di alamat scratch.mit.edu.
Biasanya coding ditulis menggunakan bahasa pemrograman berbasis text yang hanya bisa dipahami oleh orang berlatar belakang IT, namun dengan Scratch siapa saja sekarang bisa memahami coding. Gambar di bawah ini perbedaan dari pemrograman berbasis visual dan pemrograman berbasis text.
Tampilan Scratch juga sangat mudah dipahami dan menarik untuk anak-anak. Langkah orang tua dalam memperkenalkan Scratch diawali dengan menjelaskan menu-menu yang terdapat pada navigasi Scratch seperti Menu, Stage, Sprite, Backdrop, Scripts, Costume, Sounds dan tempat meletakkan script.
