Berita Banjarnegara
Robohnya Tembok Rumah 2 Nenek Tuna Netra di Banjarnegara, Mereka Hidup dari Belas Kasih Orang
Kisah Saminem (80) dan Ratinem (75) pernah viral di media sosial karena perjalanan hidupnya yang menggetarkan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Kisah Saminem (80) dan Ratinem (75) pernah viral di media sosial karena perjalanan hidupnya yang menggetarkan.
Dua nenek bersaudara itu mengalami kebutaan dan gangguan pendengaran.
Ironisnya, di tengah kondisi kesehatan yang memprihatinkan, mereka hanya tinggal berdua di rumah yang bangunannya telah reot.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Hendro Tewas Kecelakaan Tabrak Mobil Warga Purworejo Saat Menyalip
• Update Corona di Surabaya & Jatim 2 Juli: Terjadi Penurunan Signifikan
• Firasat Bupati Banyumas Tak Enak saat Suruh Semua Orang di Tempat Ini Keluar, Ternyata . . .
• BREAKING NEWS: Kebakaran di Gudang Kapuk Desa Tlogoayu Pati, Petugas Damkar Masih di Lokasi
Nenek renta itu bahkan sudah tak memiliki lagi keluarga.
Anak semata wayang yang lama tinggal di perantauan tak pernah pulang.
Alih-alih transfer uang, sang anak bahkan tak pernah berkirim kabar alias hilang kontak.
Alhasil untuk mencukupi kebutuhan, mereka harus bergantung dari belas kasih orang.
Di tengah kondisinya yang memprihatinkan, kini orang tua itu dilanda musibah.
Selasa malam (30/6), langit Desa Pucungbedug cukup terang.
Tidak tampak mendung, apalagi hujan. Angin pun tak berhembus kencang.
Tetapi entah kenapa, bencana itu melanda.
Suara gemuruh membuat malam itu gaduh.
Tembok bagian samping rumah yang mereka tinggali tiba-tiba roboh.
Puing-puing bangunan mengenai dalam dan luar rumah.
Dalam rumah yang terkena reruntuhan adalah dapur untuk memasak nenek renta itu.
Luarnya pekarangan kosong.
"Untungnya reruntuhan itu lebih banyak yang mengarah keluar rumah,"kata Nurohim Ketua RT 5 RW 1 Desa Pucungbedug Kecamatan Purwanegara
Beruntung bencana itu tak mengenai tubuh ringkih mereka.
Kedua nenek itu selamat dari insiden itu. Tetapi musibah ini membuat kondisi mereka semakin nelangsa.
Mereka bisa saja selamat dari bencana itu. Tetapi ancaman masih mengintai.
Nyaris tidak ada sisi bangunan yang masih kokoh pada rumah itu.
Tembok bangunan rumah itu tampak rapuh hingga terancam rubuh.
Kondisi ini tentu membahayakan penghuninya.
Terlebih penghuni rumah itu hanya nenek lemah yang tuli dan buta. Jika musibah melanda, mereka tak akan kuasa lari karena keterbatasannya.
"Kasihan juga sebenarnya, karena rata-rata sisi bangunan rumah itu kan sudah rapuh," katanya.(*)
• Pelawak Andre Taulany Tembak Azis Gagap Hingga Berdarah, Berawal dari Gimmick
• Pecahkan Kepala Saya Dulu Baru Saya Sehat, Kata Pije Pembakar Mobil Alphard Putih Via Vallen
• Mendekam di Penjara, Wajah Lucinta Luna Bikin Abash Kaget: Udah 4 Bulan Nggak Ketemu
• Tak Ada Pilihan, Sultan HB X: Hotel, Rumah Makan, Tempat Wisata di Yogya Silakan Buka