Berita Semarang
Densus 88 Telepon Pak RT Sebelum Menangkap Perempuan Terduga Teroris di Semarang Utara
Densus 88 belum lama ini menangkap terduga teroris perempuan berinisial IS di Semarang Utara.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Densus 88 belum lama ini menangkap terduga teroris perempuan berinisial IS yang tinggal di Jalan Purwosari Perbalan IIE RT1 RW5, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Ketika Tribunjateng.com datang ke alamat tersebut, ketua RT setempat, Agus Supriyono membenarkan kejadian penangkapan tersebut.
"Betul ada penangkapan oleh Densus, tepatnya Rabu (24/6/2020) sekira pukul 07.00 WIB," jelasnya saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Minggu (5/7/2020).
• Dewi Perssik Bentak Angga Wijaya: Suami Kok Diem Saja Saat Saya Dipojokkan
• 47 Orang Meninggal Kecelakaan di Sragen, Ini Kata AKP Sugiyanto
• TNI dengan Mudah Lumpuhkan Pasukan AS yang Bertubuh Besar, Pentagon Menyebutnya Pakai Ilmu Hantu
• Sejak Ayu Ting Ting Terkenal, Ayah Ojak Tak Pernah Ambil Gajinya 9 Tahun
Agus menjelaskan, tidak mengetahui pasti proses penangkapan tersebut.
Pasalnya ketika penangkapan dilakukan dia sedang bekerja.
"Tetapi memang beberapa hari sebelumnya saya diajak komunikasi oleh Densus."
"Begitu pun pada detik-detik penangkapan ada anggota Densus yang menelepon saya," jelasnya.
Agus menyebut tidak hanya menangkap IS, Densus juga menyita beberapa barang bukti di rumah tersebut.
Di antaranya baju dan dokumen pribadi.
"Setahu saya barang bukti yang diambil itu."
"Lalu penangkapan juga berlangsung senyap," bebernya.
Dijelaskan Agus, sebelum proses penangkapan dirinya memang sudah ditemui oleh tim Densus 88 tiga hari sebelum penangkapan.
Mereka mengorek keterangan darinya menyoal identitas IS.
Selian itu, anggota Densus juga memantau di sekitar rumah.
Baik secara langsung maupun pengamatan melalui kamera cctv.
"Saya memang kenal dengan IS, tapi dokumen seperti KTP, KK dan lainnya pihak RT tidak punya."
"Sebab ketika diminta oleh pihak RT tidak pernah dikasih oleh IS," jelasnya.
Agus mengatakan, rumah yang ditinggali IS merupakan rumah milik kedua orangtuanya yang telah meninggal dunia.
Rumah itu telah resmi menjadi milik kakak kandung IS yang tinggal di Kalimantan.
"Dulu orangtua IS jadi Pak RT wilayah ini, tapi sudah lama," katanya.
Pantauan Tribunjateng.com, di rumah tersebut terdapat spanduk berukuran sekira 2 meter x 3 meter warna hijau kuning bertuliskan “Rumah Sehat Bu Ana” Cabang Klinik Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, menerima pengobatan Asma, Stroke, Jantung, Syaraf Kejepit dan Maag Kronis.
Rumah bertembok itu berukuran sekira 9 meter x 13 meter bercat putih dan krem, berpagar hitam dan digembok.
Tampak lampu menyala terang.
"Ada kerabatnya yang pegang kunci, mungkin dinyalain oleh kerabatnya itu," jelasnya. (iwn)
• Pasar Sidorejo Kendal Langsung Ditutup, Ada Pedagang dan Pengayuh Becak Positif Corona
• Selepas Maghrib Bocah Sukoharjo Izin Latihan Silat, Pulang Sudah Meninggal dengan Luka di Wajah
• Pendaki Asal Zona Merah Dilarang Naik Gunung Lawu
• DPC PKB Umumkan Ali Nurdin Resmi Maju Bacalon Pilkada Kendal 2020