PPDB Jateng 2020
Ganjar Pranowo Blusukan ke Sekolah, Dicurhati Orangtua Siswa Soal Zonasi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo blusukan ke sejumlah sekolah untuk mendengarkan masukan dari siswa.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Daniel Ari Purnomo
Namun tak sedikit pula yang setuju dengan adanya sistem zonasi ini.
Menurut mereka, sistem zonasi merupakan sistem pemerataan sekolah dan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk belajar di sekolah terdekat.
“Ya bagus ya, dengan sistem zonasi ini, anak saya bisa sekolah di sekolah yang dekat dengan rumah."
"Jadi tidak khawatir selama perjalananya,” kata Nur salah satu orang tua siswa, Nur Safitri.
Berbagai keluhan dan masukan itu diserap baik-baik oleh Ganjar.
Dia membenarkan, sistem PPDB ini memang masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.
“Memang banyak problem yang kami temukan di lapangan."
"Misalnya ada daerah yang tidak memiliki sekolah negeri sehingga tidak ada yang bisa masuk zonasi."
"Kami sudah berikan solusi dengan membuatkan sekolah jarak jauh dan mudah-mudahan segera kami bangun sekolah permanen tahun depan,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
Problem selanjutnya dalam PPDB tahun ini adalah zonasi.
Menurut Ganjar, sistem itu dibuat setelah sekolah sudah dibangun terlebih dahulu.
Sehingga, posisi zonasinya tidak merata mengingat banyak sekolah yang dibangun berdempetan dan belum merata.
“Ini yang jadi persoalan, karena sekolahnya ada dulu baru dibuat zona, maka pating pletot (tidak rapi)."
"Kalau memang mau tetep zonasi, maka sepertinya kita harus membuat persebaran sekolah yang lebih mereprsentasikan kewilayahan, sehingga aksesnya semua menjadi dekat,” imbuhnya.
Kalau itu tidak bisa dilakukan, Ganjar mengusulkan adanya perubahan presentase jalur penerimaan PPDB untuk tahun selanjutnya.